Show simple item record

dc.contributor.authorTri Martha Kurnia Dewi
dc.date.accessioned2014-01-10T05:46:21Z
dc.date.available2014-01-10T05:46:21Z
dc.date.issued2014-01-10
dc.identifier.nimNIM011510101078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/13995
dc.description.abstractTanaman bawang merah (Allium ascolanicum L) merupakan tanaman asli asia, dimana peran tanaman ini sangat banyak yaitu sebagai penyedap pada masakan, obat tradisional dan bahan baku industri. Oleh karena itu kebutuhan akan bawang merah ini akan terus mengalami peningkatan. Jika di bandingkan negara lain produksi bawang merah Indonesia masih tergolong rendah. Sehingga perlu adanya peningkatan hasil dan mutu tanaman ini. Hasil dan mutu umbi dapat ditingkatkan dengan memperhatikan pemupukan terutama pemupukan kalium. Kalium dalam tanaman sangat penting yaitu berperan sebagai kofaktor enzim dalam proses metabolisme tanaman, regulasi stomata, dan asimilasi CO2. Ada beberapa macam pupuk kalium yang umum digunakan oleh petani antara lain KCl, ZK dan KNO3. Berdasarkan hasil penelitian dosis kalium sebanyak 100 kg K2O /ha meningkatkan hasil umbi. Permasalahan yang terjadi dilingkup petani adalah mereka belum banyak mengetahui seberapa banyak dosis dan sumber pupuk yang baik yang mampu meningkatkan hasil dan mutu umbi bawang merah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan September sampai dengan Desember 2004. Bahan yang digunakan meliputi polibag, tanah yang diayak dengan ayakan 0.5 cm, Dithane M-45, Furadan dan Pupuk ZK, ZA, KNO3, KCl dan SP36. Alat yang digunakan adalah sprayer, timbangan, oven, gembor, ayakan, penetrometer, dan penggaris. Penelitian ini menggunakan Rancangan Faktorial 3x4 dengan dasar RAK (Rancangan Acak Kelompok) mengikuti metode Split Plot yang terdiri dari 2 faktor dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama (petak utama) adalah jenis pupuk kalium P1 = KCl, P2 = ZK, P3 = KNO3. Faktor kedua (anak petak) adalah dosis pemupukan kalium A1 = 0,25 g K2O/tanaman (50 Kg K2O/ha), A2 = 0.5 g K2O /tanaman (100 Kg K2O/ha), A3 = 0.75 g K2O /tanaman (150 Kg K2O/ha), dan A4= 1 g K2O /tanaman (200 Kg K2O/ha). Hasil penelitian ini adalah pemupukan KCl sebesar 50 Kg K2O/ha meningkatkan berat kering brangkasan sedangkan pemupukan KCl sebesar 150 Kg K2O/ha meningkatkan warna umbi bawang merah, perlakuan dosis pupuk sebesar 150 Kg K2O/ha meningkatakan hasil sedangkan pemupukan sebesar 200 Kg K2O/ha meningkatkan mutu umbi bawang merah. Sumber pupuk yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap hasil dan mutu umbi bawang merahen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011510101078;
dc.subjectBawang merah, dosis kalium, sumber pupuken_US
dc.titlePENGARUH DOSIS DAN SUMBER PUPUK KALIUM TERHADAP HASIL DAN MUTU UMBI BAWANG MERAH (Aliium ascolanicum L.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record