dc.description.abstract | Pembelajaran fisika berkaitan dengan lingkungan alam sekitar, oleh sebab
itu siswa sebelum memasuki sekolah sudah memiliki pengetahuan awal.
Pengetahuan awal terbentuk melalui pengalaman langsung dengan alam dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagian besar pengetahuan awal yang dimiliki siswa
tersebut tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Oleh karena itu, diperlukan suatu
strategi dan teknik pembelajaran untuk membantu memperbaiki konsepsi awal
siswa yang belum benar. Strategi konflik kognitif merupakan suatu strategi
pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. Selain itu, strategi konflik kognitif
merupakan suatu strategi belajar yang berlandaskan prinsip dan teori belajar
konstruktivisme, untuk belajar suatu konsep baru siswa haruslah secara aktif
terlibat dalam proses pembentukan kembali dan restrukturisasi pengetahuannya.
Adapun strategi dan teknik pembelajaran yang diterapkan yakni strategi konflik
kognitif disertai teknik peta konsep.
Adapun tujuan dari penelitian ini yakni mengkaji perbedaan antara hasil
belajar fisika yang menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik peta
konsep dengan yang tidak menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik
peta konsep dalam pembelajaran fisika di SMA dan mendiskripsikan aktivitas
belajar siswa antara yang menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik
peta konsep dengan yang tidak menggunakan strategi konflik kognitif disertai
teknik peta konsep dalam pembelajaran fisika di SMA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Tempat penelitian
dilaksanakan di MA Negeri 2 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas pada kelas X. Penentuan sampel penelitian
menggunakan cluster random sampling. Rancangan penelitian menggunakan
control group pre-test post-test. Teknik dan instrumen pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji
Independent Sample T Test program SPSS 16.
Berdasarkan uji Independent Samples t test menggunakan program SPSS
16 diperoleh hasil nilai t hitung 3.406 dibandingkan dengan nilai t > t tabel, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Jadi ada
perbedaan yang signifikan pada hasil belajar fisika siswa antara yang
menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik peta konsep dengan yang
tidak menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik peta konsep. Demikian
halnya dengan aktivitas belajar siswa diperoleh prosentase aktivitas belajar secara
klasikal sebesar 79.64% di kelas eksperimen sedangkan di kelas kontrol sebesar
47.62% sehingga kelas kontrol lebih aktif. Adapun sebagai data pendukung, yaitu
prosentase penilaian kognitif proses di kelas eksperimen adalah 82.10%,
prosentase penilaian afektif di kelas eksperimen adalah 84,26% sedangkan di
kelas kontrol adalah 62.08%. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan hasil belajar fisika yang
signifikan antara yang menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik peta
konsep dengan yang tidak menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik
peta konsep dalam pembelajaran fisika, (2) aktivitas belajar siswa selama
menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik peta konsep lebih aktif
daripada yang tidak menggunakan strategi konflik kognitif disertai teknik peta
konsep dalam pembelajaran fisika. | en_US |