Show simple item record

dc.contributor.authorIndah Mutmainah
dc.date.accessioned2013-12-24T04:08:45Z
dc.date.available2013-12-24T04:08:45Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM070910301112
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12212
dc.description.abstractPenelitian ini ingin mengetahui proses pengambilan keputusan laki-laki untuk menjadi seorang waria, serta kendala yang dihadapi dalam prosesnya untuk menjadi seorang waria di Jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dalam usaha pemenuhan kebutuhan bathiniah guna meningkatkan kesejahteraan seorang waria secara pribadi dan individu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan analisis studi kasus. Hasinya: proses pengambilan keputusan laki-laki menjadi seorang waria sangatlah unik. Karena antara proses pengambilan keputusan waria yang satu dengan waria yang lainnya berbeda dan tidak ada kesamaan sedikitpun. Keunikan ini terjadi karena dalam setiap proses pengambilan keputusan dinamika social yang ada dalam setiap proses pengambilan keputusan yang satu dengan proses pengambilan keputusan yang lain berbeda. Proses pengambilan keputusannya seorang laki-laki untuk menjadi waria dilakukan dalam beberapa tahap yaitu Sementara informasi yang dikumpulkan oleh NVI berupa informasi tentang bagaimana caranya agar NVI bisa diterima kembali oleh keluarganya sebagai seorang waria, cara bertahan hidup dan bagaimana waria itu. Informasi tersebut diperolehnya dari teman- teman sesama waria di dalam anggota orkes yang diperoleh dengan cara berdiskusi Setiap tahap yang dilalui pasti ada Kendala yang harus dihadapi, kendala dalam proses pengambilan keputusan TBS menjadi seorang waria adalah berupa cibiran dari para tetangga dan teman-teman sekolah TBS sewaktu TBS bersekolah. Sementara kendala yang dihadapi NVI dalam prosesnya menjadi seorang waria berupa penolakan dan cibiran dari pihak keluarga, tetangga dan teman-teman sekolah NVI sewaktu NVI bersekolah. Keinginan seorang laki- laki untuk menjadi waria yang kebanyakan mereka rasakan sejak kecil inilah yang membuat laki- laki tersebut tidak memiliki keinginan untuk mengurungkan niat mereka menjadi seorang waria. Kelainan tersebut akansemakin menguat jika dalam kesehariannya mereka mendapat perlakuan dan dukungan dari lingkungan sekitar termasuk dari keluarga, teman dan tetangga dekatnya. Namun meskipun banyak masalah yang dihadapi oleh seorang laki- laki ketika berproses menjadi seorang waria hal tersebut tidaklah kemudian mengurungkan niat mereka untuk menjadi seorang waria dan tetap pada kodratnya yakni menjadi seorang laki- laki. mereka meyakini bahwasannya dengan merubah diri mereka menjadi seorang waria maka mereka akan mendapatkan kebahagiaan secara batiniah sehingga mereka akan merasa sejahtera. Saran dalam penelitian ini diantaranya yakni : a. Untuk mencegah timbulnya waria baru, maka Pola asuh dalam keluarga terutama orang tua harus sesuai dengan tugas dan fungsinya b. Jika ada anak menunjukkan perilaku yang mengarah pada pola tingkah laku waria maka sebaiknya tidak memberikan penguatan berupa dukungan terhadap pola tingkah laku tersebut c. Mengingat banyaknya kendala dalam proses pengambilan keputusan laki-laki menjadi waria maka sebaiknya laki-laki tetap pada kodratnya menjadi laki-laki d. Masyarakat hendaknya memberikan ruang gerak terhadap waria dan eks. waria untuk melakukan interaksi sosial dengan lingkungan masyarakat dan sesama anggota waria e. Terhadap sesama waria harus saling memberikan dukungan untuk menguatkan waria secara psikologis dalam rangka menghadapi kendala yang adaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070910301112;
dc.subjectPENGAMBILAN KEPUTUSAN LAKI-LAKIen_US
dc.titlePROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN LAKI-LAKI MENJADI WARIAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record