Show simple item record

dc.contributor.authorBAKHTIAR, Citra Kartika Lazuardini
dc.date.accessioned2024-04-04T06:31:25Z
dc.date.available2024-04-04T06:31:25Z
dc.date.issued2023-06-22
dc.identifier.nim190720201013en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120332
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 4 April 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractBanyak notaris yang membuat akta akad syariah yang tidak sesuai dengan prinsip syariah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 2 UU Perbankan Syariah, ini terjadi terhadap notaris yang sama sekali bukan seorang muslim dan hanya sekedar menerima order dari perbankan syariah yang bahkan tidak mengetahui sama sekali tentang rukun dan syarat sahnya akad berdasarkan syariah. Isu hukum dalam tesis ini yakni, pertama, Apakah notaris berwenang dalam membuat akta akad murabahah, kedua, Pembuktian akad murabahah yang di legalisasi oleh notaris memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna tetapi notaris hanya bertanggung jawab terhadap sahnya tanda tangan, tidak dengan isi aktanya, ketiga, Bagaimana penyelesaian sengketa apabila debitur melakukan wanprestasi dalam akad murabahah. Metode penelitian dalam penelitian yakni menggunakan jenis penelitian hukum normatif (legal research), yaitu penelitian yang menitikberatkan pada penerapan kaidah atau norma dalam metode praktik. Kajian hukum normatif semacam ini dilakukan dengan mengkaji berbagai kaidah hukum yang bersifat formal seperti hukum, tata cara, kepustakaan dengan konsep-konsep teoritis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan konseptual dan perundang-undangan. Hasil dari penelitian ini yakni notaris berwenang dalam membuat akta akad murabahah karna peran yang timbul karena jababatannya selaku pejabat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 UUJN, Pembuktian akad murabahah yang di legalisasi oleh notaris akan mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna selama 3 nilai aspek pembuktian terpenuhi merupakan bukti sempurna seperti akta otentik, dan penyelesaian sengketa apabila debitur melakukan wanprestasi adalah dengan menggunakan alternatif penyelesaian sengketa yakni salah satunya adalah mediasi. Apabila dalam mediasi tidak menemukan kesepakatan maka dapat mengajukan gugatan ke pengadilan agama. Terdapat solusi dalam menjawab isu hukum diatas yakni, sebaiknya notaris khususnya yang non muslim dalam membuat akta akad murabahah memperhatikan prinsip-prinsip syariah dan mendalaminya, sebaiknya dalam melakukan akad murabahah dibuat dalam bentuk akta notaris atau akta di bawah tangan yang di legalisasi oleh notaris, dan sebaiknya dalam sengketa wanprestasi diselesaikan dengan menggunakan alternatif penyelesaian sengketa yakni mediasien_US
dc.description.sponsorshipDr. Rahmadi Indra Tektona S.H.,M.H Ayu Citra Santyaningtyas S.H.,M.H.,M.Kn.,Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS HUKUMen_US
dc.subjectMURABAHAHen_US
dc.subjectBANK SYARIAHen_US
dc.subjectWANPRESTASIen_US
dc.titleKewenangan Notaris Dalam Membuat Akta Akad Murabahahen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiMAGISTER KENOTARIATANen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Rahmadi Indra Tektona S.H., M.H.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ayu Citra Santyaningtyas, S.H., M.H., M.Kn., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_nopember_2023_14en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record