Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Keija terhadap Kineija Karyawan pada Departemen Produksi I PT. ‘X’ Mojokerto
Abstract
Makin majunya industri, maka penerapan teknologi semakin tinggi
sehingga penggunaan bahan dan peralatan semakin kompleks dan rumit. Keadaan
seperti ini sangat memerlukan tenaga yang ahli dan terampil. Namun tidak
selamanya penerapan teknologi tinggi dan penggunaan bahan baku yang beraneka
macam ragamnya dalam suatu industri diikuti dengan selaras oleh keahlian dan
ketrampilan tenaga kerjanya yang mengoperasikan peralatan dan mempergunakan
bahan baku dalam proses produksi industri tersebut.
Kesalahan dalam penggunaan peralatan dan pemakaian bahan baku
dengan kemampuan serta ketrampilan tenaga keija yang kurang memadai,,
ternyata dapat menimbulkan suatu bahaya yang besar, yaitu berupa kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat keija.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan suatu usaha atau program yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan keija. Program keselamatan dan
kes'ehatan kei^a dalam Modul 2 Pembinaan Operasional P2K3 (1995:2)
merupakan “Alat untuk mencapai derajat keselamatan dan kesehatan keija yang
setinggi-tingginya serta sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang
berlandaskan pada tingginya tingkat efisiensi dan produktivitas”. Program
keselamatan dan kesehatan kerja diwujudkan dalam rangka pencapaian
kesejaliteraan tenaga keija. Sejalan dengan pendapat Barllios (1990.137) sebagai
berikut “Salah satu aspek dari kesejahteraan manusia ialah keselamatan dan
kesehatan kerja terutama dalam era industrialisasi”. Kesejahteraan ini dapat
dicapai apabila suatu perusahaan melakukan upaya-upaya, yang salah satunya
adalah memberikan suatu perlindungan terhadap tenaga kerja yaitu karyawan.
Perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan atas keselamatan dan
kesehatan kerja sehingga karyawan akan lebih mciaaa aman, iciumg dalam
melakukan suatu pckcijaau. Dengan kondisi yang demikian, karyawan diharapkan
dapat menyelesaikan semua pekeijaannya dengan cepat, tepat sesuai standart yang
ditetapkan oleh perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pengertian
2
karyawan menurut Hasibuan (2001:179) adalah "Karyawan adalah sebagai asset
atau kekayaan utama setiap perusahaan yang selalu ikut aktif berperan dan paling
menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan”. Karyawan merupakan salah
satu faktor terpenting dalam perusahaan, karena tidak ada perusahaan yang maju
walaupun didukung dengan sarana dan prasarana yang canggih tanpa ditunjang
oleh kemampuan sumber daya manusianya. Sarana dan prasarana disini misalnya
mesin-mesin. Mesin-mesin tersebut, tidak dapat beroperasi apabila tidak ada
manusia yang menggerakkannya.
PT. 'X ’ Mojokerto merupakan salah satu perusahaan swasta yang
didirikan pada tanggal 2 Juni 1970. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha
pembuatan bumbu penyedap rasa dengan produk utama berupa Monosodium
Glutamat (MSG) yang pada umumnya dikenal dengan sebutan vetsin. Bahan baku
utama yang digunakan dalam proses pembuatan MSG adalah dari tetes tebu {cam
molases) serta menggunakan beberapa bahan kimia seperti Ammonia (NH?), Asam
Sulfat (H2SO4 ), Soda Kostik (NaOH), Asam Fhosphat (H3PO4 ). Bahan-bahan
kimia tersebut dapat menimbulkan suatu bahaya baik terhadap keselamatan
maupun terhadap kesehatan karyawan, adapun bahaya yang ditimbulkan dari
masing-masing bahan, yaitu sebagai benkut:
a. Ammon/a (NHt)
1) Uapnya berbau sangat tajam sehingga dapat menyesakkan pernafasan jika
lebih dari 0,5 jam bisa mengakibatkan kematian.
2) Bila terkena mata, terasa pedih dan pembengkakan pada kelopak mata.
3) Bila kulit terkena cairan ini mengakibatkan luka bakar.
4) Pada konsentrasi ammonia 16-25% dalam udara dan dengan adanya api
bisa menimbulkan kebakaran dan peledakan.
b. Asam Sulfat (H2SO4 )
1) Kontak dengan kulit dapat mengakibatkan luka bakar,
2) Uap terhirup bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru berat.
3) Terkena mata bisa mengakibatkan kebutaan.
4) Bila tertelan bisa mengakibatkan keracunan.
3
5) Karena merupakan oksidator kuat, asam sulfat dapat menyala jika terkena
zat atau bahan yang mudah terbakar.
c. Soda Kosnk (NaOH)
1) Terkena kulit menimbulkan gatal-gatal.
2) Terkena mata bisa mengakibatkan kebutaan, terminum bisa keracunan.
3) Bila debu soda kostik terhirup bisa merusakkan paru-paru.
4) Terkena rambut bisa rontok.
5) Bila bercampur dengan oksidator kuat misalnya asam sulfat bisa
membentuk senyawa yang mudah meledak.
d. Asam Phosphat (H3PO4 )
1) Kalau terkena mata atau kulit bisa mengakibatkan iritasi.
2) Bila tertelan mengakibatkan keracunan.
3) Panas yang dihasilkan kalau bereaksi dengan cairan yang bersifat basa
kuat sangat besar misalnya soda kostik bisa menimbulkan peledakan.
PT ‘X’ ini dibagi menjadi beberapa departemen produksi yaitu sebanyak
enam departemen produksi. Masing-masing departemen produksi ini bergerak di
bidang yang berbeda-beda dari pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) sampai
menjadi bumbu penyedap yang siap di pasarkan ke masyarakat. Pada departemen
produksi 1 bergerak dalam pembuatan Monosodium Glutamat yaitu mulai dari
penerimaan bahan baku sampai produk jadi, berupa kristal MSG tanpa kemasan.
Pada departemen produksi 1 selalu berhubungan dengan bahan-bahan kimia
sehingga sangat riskan terhadap terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja pada departemen produksi I ini dibagi
menjadi 4 kategori yaitu ringan, berat, cacat dan meninggal. Adapun penjelasan
dari 4 kategori tersebut adalah:
a. Ringan pada kecelakaan dan penyakit akibat kerja yaitu gataJ-gatal pada kulit,
rambut rontok, iritasi dan pembengkakan pada kelopak mata.
b. Berat pada kecelakaan dan penyakit akibat kerja yaitu menyesakkan
pernafasan. luka bakar, keracunan dan merusak paru-paru.
c. Cacat pada kecelakaan dan penyakit akibat kerja yaitu kebutaan.
d. Meninggal dalam kecelakan dan penyakit akibat kerja.