Show simple item record

dc.contributor.authorAMNUR, Ghaiska Najma
dc.date.accessioned2024-02-20T08:53:25Z
dc.date.available2024-02-20T08:53:25Z
dc.date.issued2024-01-23
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119950
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 20 Februari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractInfeksi Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan permasalahan dalam dunia kesehatan. Infeksi STH ditularkan melalui tanah sebagai media perantaranya. Infeksi ini seringkali menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan. Salah satu dampak dari infeksi STH secara kronis adalah status gizi yang buruk sehingga memicu kondisi stunting pada balita. Balita yang terinfeksi STH akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga akan berdampak pada asupan makanan yang dikonsumsi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara infeksi STH dengan asupan makronutrien pada balita stunting usia 12-36 bulan di Kecamatan Panti. Penelitian ini menggunakan jenis analatik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Panti, Jember. Pemeriksaan feses dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada Bulan Mei-Desember 2023. Populasi penelitian ini adalah balita stunting yang terdapat di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 83 balita stunting usia 12-36 bulan. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu kuesioner wawancara food recall 2x24 jam dan hasil pemeriksaan sampel feses (kato katz, direct smear, dan flotasi), sedangkan data sekunder menggunakan rekapitulasi hasil pengukuran antopometri balita pada Bulan Agustus 2023. Analisis bivariat menggunakan uji analisis korelasi Wilcoxon’s Theta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian infeksi STH pada balita stunting usia 12-36 bulan di Kecamatan Panti sebanyak 4,8%. Beberapa telur spesies yang ditemukan dari hasil pemeriksaan yaitu Ascaris lumbricoides (2,4%) dan Hookworm (2,4%). Penelitian ini juga menemukan bahwa sebagian besar balita masuk ke dalam kategori defisit berat untuk pemenuhan asupan karbohidrat (85,5%) dan lemak (66,3%), sedangkan sebagian besar termasuk kategori lebih pada asupan protein (56,6%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan yang kuat antara kejadian infeksi STH dengan asupan makronutrien pada balita stunting usia 12-36 bulan di Kecamatan Panti (θ < 0,70). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan yang kuat antara antara kejadian infeksi STH dengan asupan makronutrien pada balita stunting usia 12-36 bulan di Kecamatan Panti. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan menggunakan faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi asupan makronutrien. Saran selanjutnya dapat dilakukan kerja sama antara berbagai pihak dalam Upaya pencegahan infeksi STH dan pemenuhan kebutuhan gizi pada balita.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectSoil Transmitted Helminthen_US
dc.subjectAsupan Makronutrienen_US
dc.subjectBalita Stuntingen_US
dc.titleHubungan Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Asupan Makronutrien pada Balita Stunting Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Pantien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes, Sp.Par.K.en_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Irawan Fajar Kusuma, M. Sc, Sp. PD.en_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record