Show simple item record

dc.contributor.authorDEVI, Anggi Kurnia Putri
dc.date.accessioned2023-11-13T08:14:33Z
dc.date.available2023-11-13T08:14:33Z
dc.date.issued2023-06-22
dc.identifier.nim160910101039en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118712
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_oktober_2023_13 Finalisasi unggah file repositori tanggal 13 November 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractSkripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang menghambat upaya perlindungan terhadap tradisi Trokosi di Ghana. Tradisi merupakan aspek budaya yang dilestarikan dan diwariskan secara turun menurun dari generasi ke generasi. Tradisi juga dikenal sebagai konsep yang mendefinisikan identitas dan keunikan suatu komunitas, yang juga menjadi sumber rasa aman. Tradisi merupakan sesuatu hal yang dipuji, diagung-agungkan, dan berkaitan dengan sesuatu hal yang baik di suatu adat atau wilayah tertentu dan sakral. Namun demikian ada tradisi yang bisa menjadi sebuah ancaman terhadap kemanusiaan seperti Tradisi Trokosi yang terjadi di Ghana. Tradisi ini juga menjadi siklus eksploitasi seksual yang tidak bisa dipatahkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat upaya perlindungan terhadap anak perempuan di Ghana. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi kepustakaan (Library Research). Pengumpulan data diperoleh melalui: publikasi Ilmiah (Jurnal-jurnal internasional), Buku-buku atau e-book, report yang dikeluarkan oleh lembaga nasional maupun internasional, dan situs resmi pemerintah maupun organisasi internasional. Data sekunder yang telah diperoleh kemudian dianalisis untuk menemukan faktor-faktor yang menghambat upaya perlindungan anak perempuan di Ghana . Kemudian data yang didapatkan tersebut akan diinterpretasikan oleh penulis sebagaimana teoriteori yang digunakan secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, skripsi ini berargumen bahwa upaya perlindungan terhadap anak-anak perempuan yang dilakukan oleh Pemerintah Ghana mengalami hambatan karena adanya budaya tradisi Trokosi yang kuat. Hambatan kedua adalah karena Pemerintah Ghana yang sudah membuat peraturan dan meratifikasi UU terkait tetapi akhirnya tetap gagal karena terlalu tunduk kepada tradisi Trokosi dan takut kepada tetua kuil. Hambatan ketiga, tetua kuil sebagai decision maker atas tradisi tersebut masih sangat patriarki sebagai orang yang berhak melanjutkan tradisi tersebut atau tidak.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A. Dosen Pembimbing anggota : Dra. Sri Yuniati, M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectPerlindungan Anaken_US
dc.subjectFeminisme Radikalen_US
dc.subjectTradisi Trokosien_US
dc.subjectKomunitas Internasionalen_US
dc.titleHambatan Perlindungan Terhadap Anak Perempuan di Ghanaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiHubungan Internasionalen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.A.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dra. Sri Yuniati, M.Si.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_oktober_2023_13en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record