Pengaruh Inflasi, Kurs, dan Corruption Perception Index Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
Abstract
Saat ini terdapat berbagai sarana untuk berinvestasi selain investasi di bank, salah
satunya yaitu pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak
perekonomian di suatu negara, dengan alasan pasar modal merupakan sarana
untuk pembentukan modal dan perhitungan dana untuk jangka panjang dengan
tujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penggunaan dana untuk
menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Ketika pasar modal mengalami
kenaikan dan penurunan harga-harga saham, maka hal tesebut dapat dilihat
melalui suatu pergerakan indeks yang dikenal dengan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Beberapa penyebab fluktuasi IHSG yaitu dipengaruhi oleh
faktor internal, seperti inflasi dan nilai tukar, Selain itu, ISHG juga dipengaruhi
oleh faktor eksternal, dimana salah satunya adalah corruption perception index.
Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel
bebas terhadap variabel terikat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang merupakan data time series dengan variabel yang
menggunakan rentang waktu 2002 Q4 hingga 2019 Q4 dan objek penelitian yang
digunakan adalah negara Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Error Correction Model (ECM). Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa dalam analisis jangka pendek maupun jangka panjang
menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham
gabungan (IHSG), Kurs dalam analisis jangka pendek menunjukkan pengaruh
negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG), serta
Corruption Perception Index dalam analisis jangka pendek menunjukkan tidak
adanya pengaruh terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG)