Show simple item record

dc.contributor.authorOCTARIASARI, Hajar Dwianandha
dc.contributor.authorWAHYUNINGTYAS, Winda Tri
dc.contributor.authorMA'RUF, M. Farid
dc.date.accessioned2023-05-12T03:30:02Z
dc.date.available2023-05-12T03:30:02Z
dc.date.issued2017-08-09
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/116108
dc.description.abstractRangka baja sering diaplikasikan dengan jembatan pada saat ini. Jembatan merupakan struktur yang membutuhkan penanganan secara dini untuk mengetahui kerusakan dan meyakinkan bahwa jembatan aman untuk dilintasi kendaraan. Kerusakan element struktur jembatan akan mempengaruhi perilaku jembatan secara menyeluruh. Penyebab kerusakan jembatan yang sering terjadi yaitu pengurangan penampang (akibat korosi) dan penurunanan mutu material. Kerusakan yang terjadi perlu adanya pemantauan secara tepat untuk menghindari terjadinya kegagalan struktur. Pemantauan sangat dibutuhkan untuk penanganan secara cepat dan tepat. Analisa dilakukan dengan program bantu struktur untuk memodelkan pengurangan penampang sebesar 5%,10%,15% dan 20%. Rangka baja dimodelkan dengan beban P = 3kg. Model kerusakan dibatasi dengan 8 kasus pengurangan penampang batang. Pengurangan penampang akan mengakibatkan penurunan kekakuan pada struktur, sehingga mengakibatkan perubahan nilai displacement dan gaya dalam (gaya geser) yang terjadi. Nilai displacement meningkat 3%-5% saat dilakukan pengurangan terhadap penampang batang. Join 4 (tengah bentang) memiliki nilai kerusakan terbesar jika dibandingkan join lain yaitu sebesar -0.000003489 m pada join tumpuan (1,7) nilai displacement 0. Pada berbagai skenario kerusakan terbesar akibat pengurangan batang C (batang Tarik) dimana kenaikan nilai displacement dan gaya dalam signifikat. Gaya dalam yang ditinjau yaitu gaya geser. Rangking pada batang yang tanpa dirusak dan yang mengalami kerusakan pada batang C menunjukan adanya perbedaan batang yang mengalami geser terbesar. Saat batang C mengalami kerusakan akan mengakibatkan kenaikan gaya geser sebesar 6% pada batangnya. Batang yang mengalami gaya geser terbesar yaitu batang D (tepat sisi C) kemudian diikuti dengan batang – batang area tumpuan dan batang yang mengalami kerusakan itu sendirien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Teknik Universitas Jemberen_US
dc.subjectkerusakan rangkaen_US
dc.subjectdisplacementen_US
dc.subjectpengurangan penampangen_US
dc.subjectgayaen_US
dc.titlePengaruh Pengurangan Penampang Terhadap Kerusakan Rangka Bajaen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record