Seleksi Toleransi Beberapa Varietas Tomat terhadap Cekaman Kekeringan dalam Media In Vitro menggunakan Polyethylene Glycol (PEG)
Abstract
Kandungan yang terdapat pada tanaman tomat (Lycopersicum esculentum
Mill.) menjadikan tomat sebagai tanaman hortikultura dengan berbagai manfaat
yang disukai oleh kalangan masyarakat sehingga menyebabkan permintaan pasar
terus mengalami peningkatan. Tanaman tomat yang banyak tumbuh di negara
dwimusim seperti Indonesia terdiri dari berbagai varietas dengan berbagai potensi
dan karakteristik yang berbeda. Keragaman tanaman tomat tersebut penting untuk
dikembangkan dan dianalisis pertumbuhannya terhadap musim yang ada di
Indonesia, terutama terhadap musim kemarau sehingga permintaan pasar dapat
tetap terpenuhi. Musim kemarau yang berkepanjangan dapat menyebabkan efek
kekeringan pada lingkungan pertumbuhan dan menimbulkan dampak yang kurang
baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat hingga berakibat
terhadap tomat gagal panen. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian
mengenai ketahanan varietas tomat terhadap cekaman kekeringan dengan teknik
yang dapat mengontrol lingkungan eksternal untuk pertumbuhan tanaman
tersebut. Teknik yang direkomendasikan untuk melakukan screening ketahanan
kekeringan pada tomat dapat dilakukan melalui penanaman in vitro menggunakan
bahan kimia PEG pada konsentrasi tertentu yang memiliki kemampuan untuk
menciptakan efek cekaman kekeringan seperti yang terjadi di lahan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dari
berbagai varietas tomat terhadap situasi kekeringan tertentu yang dihasilkan oleh
berbagai konsentrasi PEG (Polyethylene Glykol). Penelitian ini dilaksanakan
mulai bulan Februari 2022 di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Fakultas
Pertanian, Universitas Jember. Metode dari penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu faktor pertama varietas tomat (terdiri dari 5 taraf, yaitu Ratna sebagai
kontrol intoleran; serta Intan, Chung, Palupi, dan Amelia yang belum diketahui
ketahanannya), faktor kedua konsentrasi PEG (terdiri dari 5 taraf, yaitu 0%, 5%,
10%, 15%, dan 20%), sehingga didapatkan 25 kombinasi perlakuan. Setiap
kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 75 satuan
percobaan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam. Apabila
terdapat perbedaan percobaan yang nyata diantara perlakuan, maka dilakukan uji
lanjut menggunakan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf 5%.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa : (1) Terdapat
pengaruh perlakuan tunggal varietas tomat terhadap cekaman kekeringan, yaitu
pada varietas Chung (V2) yang menghasilkan tanaman tertinggi (9,01 cm) dan
akar segar terberat (55 mg); (2) Terdapat pengaruh perlakuan tunggal PEG
terhadap cekaman kekeringan, yaitu pada PEG 0% (P0) yang menghasilkan
tanaman tertinggi (10,85 cm), akar terpanjang (7,43 cm) dan akar segar terberat
(58 mg); (3) Terdapat pengaruh interaksi antara varietas dan PEG terhadap
cekaman kekeringan, dimana varietas Palupi (V3) merupakan varietas yang paling
toleran terhadap kekeringan dan varietas Ratna (V0) merupakan varietas yang
paling intoleran terhadap cekaman kekeringan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [3988]