dc.contributor.author | ANGGRAINI, Agustin Ika | |
dc.date.accessioned | 2023-03-29T06:53:56Z | |
dc.date.available | 2023-03-29T06:53:56Z | |
dc.date.issued | 2022-11-25 | |
dc.identifier.nim | 150910101018 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113964 | |
dc.description.abstract | Pada tanggal 9 Mei 2017, terjadi ekskalasi imigran dari Rohingya secara
besar-besaran mencari perlindungan ke negara-negara yang berdekatan dengan
Myanmar, seperti Bangladesh, India, indonesia dan negara lainnya. Eksodus ini
menarik perhatian masyarakat internasional dan menjadikan permasalahan
Rohingya sebagai permasalahan internasional. Hal ini dikarenakan adanya
beberapa negara yang merasa terganggu dan tidak dapat memberikan tumpangan
pada warga Rohingya dan berakhir membuat para pengungsi ini terlunta-lunta di
tengah laut. Keadaan ini akhirnya menggerakkan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk memberikan bantuan kepada Rohingya, bukan hanya para pengungsi yang
sudah pergi dari wilayahnya, tapi juga mencari tahu sumber dari imigrasi besarbesaran yang terjadi. Sayangnya bantuan yang diberikan Perserikatan BangsaBangsa tidak diterima dengan baik oleh Myanmar, begitu upaya-upaya lain yang
dilakukan organisasi tertua di dunia itu.
Analisis terhadap kenapa Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat dengan
mudah ditolak permintaannya, meski pun organisasi ini merupakan organisasi yang
memiliki wewenang besar dalam mengetur hubungan internasional banyak negara
di dunia. Dan juga Myanmar merupakan salah satu negara yang berada di bawah
perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Adanya keadaan ini teori yang
digunakan untuk menganalisa adalah Human Security dan juga Perserikatan
Bangsa-Bangsa.
Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis
menggunakan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data dalam
menyusun karya tulis ilmiah ini. Penulis mengumpulkan data dari berbagai macam
literatur berupa buku cetak, e-book, berita, dan artikel di internet yang berkaitan
dengan upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam membantu masyarakkat
Rohingya, dan juga pemerintahan Myanmar. Laporan oleh media internasional juga menjadi sumber data yang digunakan untuk mendukung analisis alasan Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengalami kegagalan dalam menjaga keamanan kemanusiaan
yang terjadi pada masyarakat Rohingya.Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
terdapat perselisihan pendapat di dalam Dewan Keaman, atas tindakan apa yang
harus digunakan untuk menangani keadaan di Myanmar. Perbedaan pendapat yang
berlangsung cukup lama membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa melewatkan
kesempatannya untuk menjadi lebih dekat dengan pemerintahan Myanmar. Di saat
yang sama Myanmar mengalami kirisi kepercayaan terhadap aktor internasional,
sehingga hanya beberapa negara dan aktor saja yang diterima kunjungan atau niat
baiknya untuk membantu Myanmar menyelesaikan konflik. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Dr. Linda Dwi Eriyanti, S.Sos., M.Si.
Dosen Pembimbing Anggota : Dra. Sri Yuniati, M.Si. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik | en_US |
dc.subject | KEGAGALAN PBB | en_US |
dc.subject | KEAMANAN KEMANUSIAAN | en_US |
dc.subject | PENGUNGSI ROHINGYA | en_US |
dc.title | Kegagalan PBB Menangani Keamanan Kemanuasiaan pada Pengungsi Rohingya | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Hubungan Internasional | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Linda Dwi Eriyanti | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Sri Yuniati | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung-1 Desember 2022 | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi tanggal 29 Maret 2023_M.Arif Tarchimansyah | en_US |