Show simple item record

dc.contributor.authorARMIYANTI, Yunita
dc.contributor.authorYUDINDA, Brillian Adexa
dc.contributor.authorFATMAWATI, Heni
dc.contributor.authorHERMANSYAH, Bagus
dc.contributor.authorUTAMI, Wiwien Sugih
dc.date.accessioned2023-03-21T07:04:20Z
dc.date.available2023-03-21T07:04:20Z
dc.date.issued2023-02-27
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113352
dc.description.abstractLatar belakang: Kabupaten Jember khususnya Kecamatan Jenggawah merupakan wilayah agraris dengan pekerjaan utama sebagai petani dan hampir separuh penduduknya tidak mempunyai fasilitas jamban untuk buang air besar. Kebiasaan defekasi yang tidak sehat masih banyak dilakukan oleh masyarakat petani, sehingga bisa mencemari sumber air dengan telur dan larva cacing usus yang berakibat terjadinya penularan helminthiasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kontaminasi sumber air (air sumur dan sungai) oleh cacing usus, faktor risiko higiene sanitasi dan hubungannya dengan prevalensi helminthiasis pada petani di Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Metode: Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Jenggawah yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani. Jumlah petani yang bersedia terlibat dalam penelitian adalah 56, sehingga jumlah sampel feses dan air sumur yang diperoleh juga sebanyak 56. Sampel air sungai juga diambil untuk diperiksa. Sampel feses dan air diperiksa menggunakan metode sedimentasi dan flotasi untuk identifikasi telur dan larva cacing usus. Faktorfaktor risiko higiene dan sanitasi sebagai variabel bebas didapatkan dari kuesioner dan dianalisis dengan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: Karakteristik responden menunjukkan sebagian besar adalah laki-laki (53,51%), berusia 18-60 tahun (75%), berpendidikan rendah (53,57%), dan berpenghasilan rendah (71,43%). Sampel air sumur yang terkontaminasi telur dan larva cacing usus sebesar 22,2%, sedangkan sampel air sungai semuanya terkontaminasi. Prevalensi helminthiasis pada petani adalah 7,1%. Jenis cacing usus yang banyak ditemukan adalah Hookworm. Hasil uji bivariate (chi-square) menunjukkan kontaminasi sumber air oleh cacing usus berhubungan dengan prevalensi helminthiasis (ρ<0,05). Faktor risiko sanitasi yaitu jenis sumber air (air sungai atau air tanah) dan faktor risiko higiene kebiasaan mandi,cuci dan kakus (MCK) di sungai berhubungan dengan prevalensi helminthiasis (ρ<0,05). Simpulan: Sumber air yang terkontaminasi oleh telur dan larva cacing usus dan penggunaannya untuk kegiatan MCK dapat menjadi sumber transmisi infeksi helminthiasis pada masyarakat petani.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Kesehatan Lingkungan Indonesiaen_US
dc.subjectkontaminasi airen_US
dc.subjecthygiene-sanitasien_US
dc.subjectprevalensi helminthiasisen_US
dc.subjectpetanien_US
dc.titleKontaminasi Sumber Air oleh Cacing Usus dan Higiene Sanitasi sebagai Faktor Risiko Infeksi Helminthiasis pada Petanien_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record