Show simple item record

dc.contributor.authorFEBRIANDINA, Auralia
dc.date.accessioned2023-03-21T03:58:38Z
dc.date.available2023-03-21T03:58:38Z
dc.date.issued2022-08-10
dc.identifier.citationHavard Styleen_US
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.citationHavard Style
dc.identifier.nim170210102039en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113300
dc.description.abstractSemua materi di alam semesta tersusun oleh atom, pendapat ini dikemukakan oleh seorang filsuf Yunani pada abad ke-15 SM bernama Democritus. Atom ialah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Inti atom terbagi menjadi dua, yakni inti atom bersifat stabil dan bersifat radioaktif. Inti radioaktif akan memancarkan berupa radiasi α, radiasi β, atau radiasi γ. Atom yang memancarkan radiasi mengalami peluruhan dengan nilai aktivitas, energi ikat dan energi disintegrasi tertentu. Untuk mempelajari atom dapat ditemui pada materi fisika inti, pada bahasan fisika inti tersebut tergolong sulit dipahami dan memerlukan pemahaman konsep peluruhan unsur radioaktif dalam menerapkan persamaan aktivitas peluruhan, energi ikat dan energi disintegrasi, oleh karena itu dibutuhkan solusi berupa visualisasi data dan grafik dengan memanfaatkan teknologi seperti pada aplikasi Matlab. Perhitungan menggunakan matlab dianggap mempermudah siswa dalam proses perhitungan dan lebih akurat daripada perhitungan manual. Tujuan penelitian ini adalah menghitung aktivitas, energi ikat, dan energi disintegrasi yang dihasilkan oleh peluruhan radioaktif pada deret Neptunium berdasarkan model inti tetes cairan. Penelitian dilakukan di laboratorium fisika lanjut Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember pada semester 2021-2022. Jenis penelitian yaitu penelitian deskripsi non eksperimen. Langkah-langkah penelitian adalah (1) mempersiapkan data untuk mensimulasikan peluruhan radioaktif deret Neptunium, (2) mengumpulkan kajian teori dilakukan dengan menggunakan studi literatur mengenai aktivitas, energi ikat dan energi disintegrasi, (3) membuat simulasi berbantuan Matlab, (4) memvalidasi hasil dengan menggunakan data dari literatur pada peluruhan radioaktif mengenai aktivitas, energi ikat dan energi disintegrasi dengan model inti tetes cairan, (5) menganalisis dan membahas hasil peluruhan radioaktif deret Neptunium, dan (6) menyimpulkan hasil untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian aktivitas peluruhan oleh nuklida pada deret Neptunium menunjukkan nilai yang berbeda-beda. Aktivitas terkecil dimiliki oleh unsur Neptunium-237 sebesar 8,81407888268 x 10^7 Bq, sedangkan aktivitas terbesar dimiliki oleh unsur Bismut-209 sebesar 9,55409601292 x 10^7 Bq. Aktivitas dipengaruhi oleh waktu paruh, jumlah atom peluruhan dan konstanta peluruhan. Nuklida Neptunium-237 memiliki waktu paruh induk yang jauh lebih lama dibandingkan dengan anggota nuklida turunannya. Oleh sebab itu pada selang waktu tertentu, peluruhan akan mencapai kesetimbangan sekuler yang ditunjukkan oleh nilai aktivitas yang sama. Kesetimbangan sekuler pada peluruhan deret Neptunium yaitu sebesar 9,5541 x 10^7 Bq dalam rentang waktu 2,25 x 10^6 tahun. Deret Neptunium mengalami 12 proses peluruhan, 7 peluruhan alfa dan 5 peluruhan beta. Unsur Neptunium dengan energi ikat terbesar sebesar 1797,4088 MeV. Sedangkan energi ikat terkecil pada unsur Talium-209 sebesar 1627,7112 MeV. Energi ikat per nukleon mengalami kenaikan secara linear dengan rentang nilai 7.7985 MeV hingga 7.5840 MeV. Berdasarkan grafik energi ikat deret Neptunium mengalami penurunan secara linear. Energi disintegrasi pada deret Neptunium memiliki nilai positif (Q>0) terbesar yakni sebesar 5,2712 MeV dan energi disintegrasi terkecil dimiliki unsur Protaktinium sebesar 0,0407 MeV. Hasil akhir peluruhan deret Neptunium adalah Bismut-209 dengan energi ikat sebesar 1629,2960 MeV dan energi ikat per nukleon sebesar 7,7957 MeV. Kesimpulan penelitian ini adalah aktivitas peluruhan mengalami kenaikan secara linear dengan rentang nilai 8,81407888 x 10^7 Bq hingga 9,554096012 x 10^7 Bq. Energi ikat mengalami penurunan secara linear dengan rentang nilai 1797,4088 MeV hingga 1627.7112 MeV, sedangkan energi ikat pernukleon mengalami kenaikan secara linear. Energi disintegrasi pada deret Neptunium memiliki nilai positif (Q>0) terbesar yakni sebesar 5,2712 MeV dan energi disintegrasi terkecil dimiliki unsur Protaktinium sebesar 0,0407 MeV.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Trapsilo Prihandono, M.Si Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Sien_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectEnergi Ikaten_US
dc.subjectModel Tetes Cairanen_US
dc.subjectStruktur Atomen_US
dc.subjectRadioaktivitasen_US
dc.titleSimulasi Aktivitas Kestabilan Inti Peluruhan Zat Radioaktif Deret Neptunium dengan Pendekatan Energi Ikat Inti Model Tetes Cairanen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Fisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Trapsilo Prihandono, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Albertus Djoko Lesmono, M.Sien_US
dc.identifier.validatorIghfirlinaen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 20 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record