Analisis Kadar Residu Pestisida Kimia dan Persebarannya di Kabupaten Jember dengan Metode Kromatografi Gas
Abstract
Penggunaan pestisida kimia dalam mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman budidaya sudah banyak dilakukan. Penggunaan pestisida kimia tersebut memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, resistensi dan resurgensi hama, dan pada kesehatan manusia yang diakibatkan terakumulasinya residu pestisida. Residu pestisida dapat terakumulasi pada jaringan tanaman, tanah serangga, produk pertanian, manusia dan lainnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kadar residu pestisida dan persebarannya serta dampak terhadap kesehatan petani di Kabupaten Jember. Analisis kadar residu pestisida dilakukan di Laboratorium UPT PSMB-LT Jember (Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau) DISPERINDAG Provensi Jawa Timur. variabel yang diamati yaitu jenis pestisida, frekuensi penggunaan dan kadar residu pada sampel. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan dibandingkan dengan Batas Maksimum Residu (BMR) sehingga diketahui kadar residu yang aman kemudian dapat dipetakan persebarannya di Kabupaten Jember dari 11 kecamatan yang dijadikan titik sampel. Hasil penelitian menunjukkan kadar residu yang paling tinggi yaitu 1,345 mg/kg dan 0,343 mg/kg pada tanaman kubis dengan bahan aktif imidakloprid dan chlorpyriphos-ethyl kadar tersebut melebihi BMR yang diperbolehkan dalam makanan yaitu 0,5 dan 0,1 ml/kg. Persebaran bahan aktif pestisida di Kabupaten Jember berjumlah 31 bahan aktif yang tersebar di 11 kecamatan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [3931]