Pemanfaatan Aset Komunitas dalam Pengembangan Wisata Genilangit (Studi Kasus Desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan Jawa Timur)
Abstract
Pengembangan wisata yang terjadi di Desa Genilangit, Kabupaten
Magetan diprakarsai dan dikembangkan oleh sekelompok karang taruna yang
bernama Giri Putra bakti. Pembangunan dan pengelolaan wisata tersebut yaitu
Taman Wisata Desa Genelingit dilakukan dengan mengelola aset yang terdapat di
masyarakat. Aset-aset tersebut kemudian di identifikasi dan dimanfaatkan
bersama sama demi kepentingan masyarakat di Desa Genilangit. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemanfaatan aset komunitas dalam
pengembangan Wisata Genilangit.
Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian studi kasus. penentuan lokasi penelitian ini menggunakan
purposive. Teknik penentuan informan menggunakan purposive dengan total 5
(lima) informan: 3 informan pokok dan 2 informan tambahan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Teknik analisis data berdasarkan pendapat Miles and Huberman
yaitu pengumpulan data, reduksi data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi.
Teknik keabsahan data yang digunakan oleh peneliti ialah menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa aset yang dimanfaatkan
dalam pengembangan Wisata Genilangit ini. Aset tersebut yaitu Aset Finansial
yang berupa Dana Swadaya Masyarakat yang berasal dari sistem saham, aset
lingkungan yang berupa keindahan alam dan panorama Desa Genilangit yang
masih asri, aset teknologi berupa pemanfaatan sosial media berupa facebook,
instagram, artikel berita di website dan televise lokal untuk ajang promosi agar
banyak wisatawan yang mendatangi Taman Wisata Genilangit ini, aset SDM yang
berupa kontribusi masyarakat dalam pembuatan taman wisata, aset fisik yang
berupa playground dan arena bermain serta fasilitas-fasilitas penunjang untuk
wisata, yang terakhir yaitu aset modal sosial berupa jaringan kerjasama karang
taruna dengan pihak perhutani dan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).
Pada awal perkembangannya, terdapat berbagai macam kesulitan yang
dilalui oleh pengelola. Akan tetapi, berkat adanya kepercayaan, pemahaman
masyarakat dan aset komunitas tersebut, Wisata Desa Genilangit bisa berkembang
hingga saat ini. Dampak adanya Taman Wisata Genilangit ini mempengaruhi
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Desa Genilangit. Dimana dalam
penerapannya, masyarakat asli Desa Genilangit diangkat menjadi pekerja tetap
sebagai pengelola taman wisata sehingga angka pengangguran yang berada di
Desa Genilangit berkurang. Selain itu, tingkat wisatawan di Taman Wisata
Genilangit semakin banyak sehingga banyak masyarakat yang mulai membuka home industry, salah satunya yaitu pembuatan souvenir yang dapat dijadikan
sebagai bahan oleh-oleh.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemanfaatan aset komunitas berupa
aset finansial, aset lingkungan, aset teknologi, aset SDM, aset fisik, dan modal
sosial berupa jaringan yang dimiliki oleh pengelola atau Karang Taruna Giri
Bhakti ini memberikan pengaruh besar terhadap pengembangan Wisata
Genilangit. Berkat adanya aset tersebut, pembangunan Taman Wisata Genilangit
dapat terealisasi. Adanya Taman Wisata Genilangit ini memberikan dampak yang
signifikan kepada masyarakat, diantaranya yaitu adanya peluang untuk membuka
berbagai macam usaha dan berkurangnya angka pengangguran yang berada di
Desa Genilangit ini sehingga membuat kondisi ekonomi masyarakat Desa
Genilangit mulai membaik.