Kehidupan Pekerja Penggilingan Padi Keliling di Desa Mancon Nganjuk: Sebuah Analisis Sosiologi Nafkah
Abstract
Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam kehidupan manusia.
Indonesia merupakan negara Agraris seharusnya mampu untuk menjadikan sektor
pertanian sebagai sektor utama dalam meningkatkan kesejahteraan negara. Di
dalam proses pengolahan pertanian padi untuk mendapatkan kuantitas yang banyak
dan kualitas yang baik proses pengolahan pascapanen padi juga harus diperhatikan,
salah satu proses pascapanen adalah penggilingan padi. Dengan proses
perkembangan teknologi menyebabkan perkembangan pada penggilingan padi
yakni munculnya penggilingan padi keliling/selep keliling. Senyatanya di
masyarakat pekerjaan sebagai seorang selep keliling sangat populer karena dapat
memberikan hasil yang lumayan banyak sehingga menyebabkan fenomena di
dalam satu desa terdapat usaha jasa selep kelilng yang banyak bahkan lebih dari 10
unit dan mereka memiliki line/wilayah kerja yang sama di dalam satu desa itu baik
dusun ataupun desa tetangga. Penelitian ini bertujuan mengetahui, menganalisis dan
mendiskripsikan tentang apakah dalam setiap rumahtangga yang kepala
keluarganya memiliki pekerjaan utama sebagai selep keliling cukup untuk
menghidupi keluarganya?, serta mempertahankan eksistensi mereka di dalam
masyarakat sebagai seorang pekerja selep keliling. Analisis akan dilakukan dengan
teori Sosiologi Nafkah dari Sayogyo serta teori strategi nafkah guna menemukan
adakah mekanisme atau strategi dalam menjalani kehidupannya sebagai pekerja
selep keliling karena seharusnya akan sulit untuk menjalani kehidupannya ketika
banyak sesama pekerja selep keliling di dalam satu desa.
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, pemaknaan umum serta berbagai
pengalaman hidup dari sebuah fenomena persaingan dalam dunia usaha atau
pekerjaan selep keliling di dalam satu desa. Dalam penentuan informan penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling serta menggunakan 3 teknik
pengumpulan data yaitu observasi/pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan untuk pengujian keabsahan data dalam penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber, yang dilakukan dengan memadukan hasil
observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Selanjutnya untuk teknik
analisis yaitu melalui kondensasi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi.
Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa memang ditemukan
terdapat strategi-strategi yang dilakukan oleh keluarga pekerja selep keliling setiap
harinya yakni, mulai dari Pertama, istri yang ikut bekerja untuk membantu
penambahan uang di keluarga bekerja sebagai juru masak, kemudian penjual jajan
dan mainan keliling, lalu bekerja sebagai buruh tani sekaligus petani sendiri,
terakhir bekerja sebagai buruh ombyok/menali bawang merah., Kedua, para pekerja
selep keliling lebih memilih bekerja sendiri (tidak membawa kernet), dikarenakan
tidak ingin resiko ketika membawa kernet kemudian kondisi pekerjaan selep sedang
sepi akhirnya tidak dapat memberikan bayaran setiap hari., Ketiga, Para pekerja
selep selalu melakukan pengakalan pada mesin selep mereka, ada yang membeli
onderdil tidak ori yang penting murah, lalu ada yang segera menjual selepnya ketika
sudah terlihat performa turun kemudian dibelikan selep lain yang bekas juga namun
masih bagus intinya uang yang dikeluarkan untuk perbaikan setiap waktunya lebih
sedikit.
Semua strategi yang diciptakan oleh para keluarga pekerja selep diatas pada
dasarnya merupakan sebuah elaborasi dari hubungan manusia dengan ketiga aspek
yang disebutkan oleh sosiologi nafkah yakni, sistem sosial, mata pencaharian,
sumber nafkah. Kemudian, tujuan mereka membentuk dan melakukan strategi
penghidupan itu adalah untuk bertahan hidup serta meningkatkan taraf hidup
mereka. Senyatanya yang ditemukan di lapangan para pekerja selep keliling
memiliki kehidupan yang bisa dikatakan sejahtera atau diatas garis kemiskinan
dilihat dari kepemilikan harta seperti rumah, kendaraaan bermotor, dll. Namun,
dengan catatan pekerjaan utama mereka adalah sebagai pekerja selep keliling yang
eksis di masyarakat serta masih bersaing dengan pekerja selep keliling lainnya.