Show simple item record

dc.contributor.authorSAVITRI, Regia Pramesti Aulia
dc.date.accessioned2022-10-10T06:38:28Z
dc.date.available2022-10-10T06:38:28Z
dc.date.issued2022-06-03
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109950
dc.description.abstractSalah satu komponen penting dalam pembuatan gigi tiruan adalah basis gigi tiruan. 95% bahan dari basis gigi tiruan terbuat dari resin akrilik tipe heat cured. Basis gigi tiruan akan selalu selalu berkontak dengan saliva dan menjadi tempat perlekatan mikroorganisme. Protein saliva yang melekat pada basis gigi tiruan akan membentuk aquired denture pellicle (ADP) yang dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis. Salah satu cara untuk mencegah denture stomatitis adalah dengan cara membersihkan gigi tiruan. Pembersihan pada gigi tiruan dapat dilakukan dengan berbagai metode yaitu secara mekanik, kimiawi, atau kombinasi keduanya. Pembersihan secara mekanik merupakan suatu mekanisme pembersihan dengan menggunakan pasta dan bubuk serta juga bisa menggunakan pembersihan ultrasonik. Sedangkan pembersihan secara kimiawi yang sering digunakan yaitu perendaman ke dalam larutan pembersih gigi tiruan. Metode kimiawi ini merupakan metode yang sederhana, efektif, dan efisien terutama yang dapat digunakan oleh pengguna gigi tiruan berusia lanjut Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan kandungannya sebagai denture cleanser adalah daun tembakau. Ekstrak daun tembakau memiliki daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis, serta memiliki daya antijamur terhadap Candida albicans. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa konsentasi paling efektif ekstrak daun tembakau yang dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans pada plat resin akrilik heat cured yaitu pada konsentrasi 50% dan dapat digunakan sebagai bahan alternatif alami pembersih gigi tiruan. Daun tembakau mengandung senyawa golongan fenol berupa flavonoid, golongan alkaloid berupa nikotin, golongan saponin berupa steroid dan minyak atsiri berupa terpenoid. Senyawa fenol apabila berkontak dengan resin akrilik dapat berpenetrasi ke dalam bahan dan merusak ikatan rantai polimer sehingga berakibat pada penurunan sifat fisik maupun mekanis, salah satunya adalah perubahan warna. Perubahan warna pada gigi tiruan dapat menyebabkan masalah estetika bagi penggunanya. Perubahan warna yang terjadi juga dapat menjadi indikator penuaan atau kerusakan bahan resin akrilik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman resin akrilik heat cured dalam ekstrak daun tembakau konsentrasi 50% dengan lama perendaman 16 hari dan 32 hari terhadap perubahan warna. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratory dengan rancangan penelitian yaitu the pre-test and post-test control group design. Sampel yang digunakan yaitu resin akrilik heat cured berbentuk persegi dengan ukuran 10 x 10 x 2,5 mm sebanyak 36 buah lempeng. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 buah sampel. Kelompok tersebut terdiri dari 6 sampel yang direndam aquades sebagai kelompok kontrol negatif, 6 sampel yang direndam dalam sodium hipoklirit 0,5% sebagai kelompok kontrol positif, dan 6 sampel yang direndam dalam ekstrak daun tembakau 50% sebagai kelompok perlakuan. Perendaman sampel dilakukan selama 16 hari yang setara dengan pembersihan 30 menit selama 2 tahun dan perendaman 32 hari yang setara dengan pembersihan 30 menit selama 4 tahun. Pengujian perubahan warna menggunakan alat yaitu color reader Precise TCR-200. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan uji homogenitas Levene-test. Selanjutnya dilakukan uji parametrik Two Way ANOVA dengan nilai signifikansi sebesar 0,044 (p < 0,05) sehingga diartikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai perubahan warna resin akrilik heat cured yang dipengaruhi oleh jenis larutan perendaman dan variasi waktu perendaman. Setelah didapatkan hasil signifikan atau bermakna, dilanjutkan dengan Post Hoc Test menggunakan uji Tukey HSD pada kelompok jenis larutan perendaman dan uji T pada waktu perendaman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum) 50% berpengaruh terhadap perubahan warna resin akrilik heat cured dengan waktu perendaman selama 16 hari dan 32 hari. Ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum) 50% dengan waktu perendaman 16 hari memberikan nilai perubahan warna resin akrilik heat cured kategori noticeable (terlihat) sehingga nilai tersebut masih dapat diterima, sedangkan pada waktu perendaman 32 hari dikategorikan appreciable (cukup besar) yang berarti nilai tersebut tidak dapat diterima karena berpengaruh pada nilai estetika resin akrilik heat cured. Hal ini dapat disebabkan karena sifat resin akrilik yang mudah menyerap cairan yang juga menjadi alasan yang dapat mengakibatkan senyawa fenol dan zat warna yang terkandung dalam ekstrak daun tembakau menyerap ke dalam resin akrilik.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. drg. Amiyatun Naini, M.Kes Dosen Pembimbing Pendamping : drg. R. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp.Prosen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectEKSTRAK DAUN TEMBAKAU (Nicotiana tabacum) 50%en_US
dc.subjectN RESIN AKRILIK HEAT CUREDen_US
dc.subjectPERUBAHAN WARNAen_US
dc.titlePengaruh Lama Perendaman Resin Akrilik Heat Cured pada Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) 50% terhadap Perubahan Warnaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 10 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record