| dc.description.abstract | Sebagai bahasa daerah, seharusnya Bahasa Madura (BM) mempunyai
tiga fungsi, yakni: (1) sebagai lambang kebanggaan daerah, (2) sebagai
lambang identitas daerah, dan (3) sebagai alat perhubungan di dalam keluarga
dan masyarakat daerah. Kenyataannya, banyak masyarakat etnik Madura yang
tidak merasa bangga dengan bahasanya. Mereka—khususnya yang terpelajar
dan pada ranah publik—akan berusaha menyembunyikan identitasnya dengan
cara beralih bahasa. Dalam masyarakat multilingual, seperti di Jember, justru
lebih ekstrim lagi; banyak keluarga Madura yang menggunakan Bahasa Jawa
sebagai alat komunikasi di dalam keluarganya (Wibisono dan Akhmad
Sofyan, 2008). | en_US |
