Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Dimensi Tiga Ditinjau dari Kemandirian Belajar Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Abstract
Coronavirus merupakan kumpulan virus yang menyebabkan adanya
penyakit mematikan Covid-19. Virus ini berdampak diberbagai sektor, salah
satunya pada sektor pendidikan. Seluruh satuan pendidikan di Indonesia
khususnya pengajar tidak lagi melakukan pembelajaran yang ideal namun penting
untuk melakukan pembelajaran yang adaptif secara pedagogi serta teknologi
sesuai dengan kondisi siswa, orang tua, serta satuan pendidikan dan daerah. Solusi
dalam menghadapi tantangan pandemi pada sekolah dengan resiko tinggi adalah
menerapkan strategi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (Kementrian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021). Kemandirian belajar merupakan hal
penting dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Kemandirian belajar
meliputi kemampuan dalam mengetahui tujuan belajar, dapat menentukan
lingkungan dan strategi belajar yang efektif, mampu mengatur waktu belajar,
mampu melakukan aktivitas pencarian bantuan jika mengalami kesulitan serta
mampu melakukan evaluasi diri. Kemandirian belajar sangat diperlukan ketika
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran
matematika. Salah satu tujuan pembelajaran matematika yang harus dicapai yaitu
kemampuan penalaran matematis. Maka perlu adanya analisis kemampuan
penalaran matematis ditinjau dari kemandirian belajar selama pembelajaran jarak
jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan penalaran
matematis siswa dalam pokok bahasan dimensi tiga ditinjau dari kemandirian
belajar selama pembelajaran jarak jauh. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu metode angket, tes, dan wawancara. Subjek penelitian dipilih
dengan menggunakan angket kemandirian belajar. Penelitian ini tidak
menemukan siswa dengan kemandirian belajar rendah. Sehingga penelitian
dilakukan hanya fokus pada kemampuan penalaran matematis siswa dengan
kemandirian belajar sedang dan tinggi. Subjek yang terpilih yaitu 4 siswa dengan
kemandirian belajar tinggi dan 3 siswa dengan kemandirian belajar sedang.
Instrumen yang digunakan telah divalidasi dan telah dinyatakan valid.
Penelitian dilakukan pada salah satu kelas yaitu XII MIPA 1 SMA Negeri 1
Pasuruan. Kelas XII MIPA 1 tergolong kelas unggulan dengan rata-rata nilai
raport lebih tinggi dari kelas yang lain. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil
dari penelitian yaitu tidak ditemukan siswa dengan kemandirian belajar rendah.
Siswa cenderung memiliki tingkat kemandirian belajar sedang. Hail dari
penelitian ini yaitu siswa dengan kemandirian belajar sedang mempunyai
kemampuan penalaran matematis sedang dan rendah. Siswa cukup mampu
menyelesaikan masalah yang disajikan sesuai dengan dua indikator kemampuan
penalaran matematis siswa yang diinginkan soal. Siswa mampu melakukan
manipulasi matematika dengan menentukan langkah-langkah dan cara untuk
menyelesaikan masalah, menyusun bukti dengan menghitung secara sistematis
hingga mendapatkan solusi. Siswa dengan kemandirian belajar tinggi mempunyai
kemampuan penalaran matematis tinggi. Siswa mampu menyelesaikan masalah
yang disajikan dengan benar. Keempat indikator kemampuan penalaran matematis
juga berhasil dicapai. Siswa telah mampu menyajikan informasi yang ada pada
soal secara tertulis, gambar, maupun verbal, mampu melakukan manipulasi
matematika secara tepat, mampu membuktikan seluruh jawaban yang didapatkan
hingga mendapatkan kesimpulan yang tepat