Show simple item record

dc.contributor.authorEra Widowati
dc.date.accessioned2013-12-20T01:12:01Z
dc.date.available2013-12-20T01:12:01Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM070210193139
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10843
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk untuk menguji pengaruh jenis limbah organik daun, ranting dan serbuk gergaji sengon laut (Paraserianthes falcataria (L) Fosberg) terhadap densitas Collembola. Selain itu, bertujuan untuk mengetahui biomasa daun, ranting dan serbuk gergaji sengon laut yang paling optimal terhadap densitas Collembola. Penelitian ini dilakukan di Agrotechno Park Universitas Jember dengan desain Rancangan Acak Kelompok yang menggunakan limbah organik daun, ranting, dan serbuk gergaji sengon laut sebagai bahannya. Lubang Resapan Biopori terbuat dari kawat parabola dengan diameter 15 cm dan kedalaman 30 cm. Perlakuan yang diberikan yaitu dengan menggunakan limbah organik daun, ranting, dan serbuk gergaji sengon laut sebanyak 30 g, 40 g dan 50 g masing-masing dengan tiga ulangan. Densitas Collembola dihitung setiap minggu selama 4 minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova dan dilanjutkan dengan uji LSD bila menunjukkan hasil yang signifikan pada perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata densitas Collembola pada ketiga jenis limbah organik menunjukkan bahwa limbah daun memiliki rata-rata densitas Collembola tertinggi jika dibandingkan dengan limbah ranting dan serbuk gergaji sengon laut, yaitu dengan total rata-rata 43,56 (± 31,457) individu, sedangkan limbah ranting sengon laut memiliki total rata-rata densitas Collembola terendah, yaitu sebesar 8,09 (± 25,865) individu. Rata-rata densitas Collembola pada ketiga macam biomasa limbah organik menunjukkan bahwa limbah organik 50 g memiliki rata-rata densitas Collembola tertinggi jika dibandingkan dengan limbah organik 30 g dan 40 g, yaitu dengan total rata-rata 27,36 (± 26,068) individu, sedangkan limbah organik 30 g memiliki total rata-rata densitas Collembola terendah, yaitu sebesar 21,96 (± 23,974) individu. Dengan demikian, limbah organik 50 g merupakan biomasa yang paling optimal terhadap densitas Collembola. Berdasarkan hasil penelitian yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa jenis limbah organik daun, ranting dan serbuk gergaji sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Fosberg) memberikan pengaruh sangat signifikan (F=30,816, df=2, p = 0,000) terhadap densitas Collembola, sedangkan biomasa limbah organik daun, ranting dan serbuk gergaji sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Fosberg) berpengaruh tidak signifikan (F=335,874, df=2, p = 0,609) terhadap densitas Collembola. .en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210193139;
dc.subjectCollembola, Daun, Ranting, dan Serbuk Gergaji Sengon Lauten_US
dc.titleDENSITAS COLLEMBOLA DENGAN MEMANFAATKAN DAUN, RANTING, DAN SERBUK GERGAJI SENGON LAUT (Paraserianthes falcataria (L) Fosberg) SEBAGAI LIMBAH ORGANIK BIOPORIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record