Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Bencana Banjir DI Desa Wonoasri Kabupaten Jember
Abstract
Wonoasri merupakan sebuah desa yang terletak di dataran rendah, diapit
oleh Perkebunan PTPN XII Kotta Blater dan PTPN XII Kalisanen sehingga Desa
Wonoasri menjadi tumpahan air dari daerah sekitarnya terutama pada saat musim
penghujan. Lingkungan geografis tentunya mempengaruhi dan membentuk
perilaku masyarakat untuk menyelamatkan diri dari ancaman banjir dan hal
tersebut sudah berjalan lama sehingga di Desa Wonoasri terbangun kearifan lokal
masyarakat, kemudian membentuk sebuah lembaga Desa Tangguh Bencana
(DESTANA) hasil konstruksi sosial objektivitas masyarakat yang menjadi wadah
kepedulian masyarakat dan secara terstruktur melakukan proses-proses
memperkuat kapasitas dalam meningkatkan budaya sadar bencana. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana proses meningkatkan budaya
sadar bencana di Desa Wonoasri?” Penjabaran dalam membangun budaya
masyarakar sadar bencana melalui 3 momen, yaitu Eksternalisasi, Objektivasi,
dan Internalisasi sesuai dengan kontruksi sosial yang dikemukakan oleh Peter, L.
Berger. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis tentang proses
membangun pengetahuan dan budaya sadar bencana di Desa Wonoasri.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yaitu mendeskrispikan
pemaknaan dari individu terhadap pengalaman hidup di wilayah yang beresiko
bencana, dalam penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive serta menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data pada penelitian ini yaitu
menggunakan triangulasi sumber yaitu peneliti melakukan pengecekan data melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen-dokumen yang berkaitan.
Sedangkan untuk tekhnik analisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.