Show simple item record

dc.contributor.authorFIRDYAWATI, Hevi
dc.date.accessioned2022-04-25T03:46:21Z
dc.date.available2022-04-25T03:46:21Z
dc.date.issued2021-03-10
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106579
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Reva Finalisasi unggah file repositori tanggal 25 April 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractSayuran merupakan makanan yang banyak dipilih untuk memperbaiki pola hidup sehat. Pola hidup sehat sendiri semakin menjadi perhatian masyarakat di Indonesia. Jamur tiram merupakan tanaman holtikultura yang banyak dicari oleh masyarakat karena memiliki banyak nilai gizi. Hal tersebut membuat permintaan jamur tiram semakin tinggi selain itu banyak manfaat yang diberikan. Karakteristik jamur tiram yang tidak dapat bertahan lama membuat jamur tiram tidak bisa dipasarkan jauh ke luar kota. Kabupaten Lumajang merupakan kabupaten yang mendukung pengembangan jamur tiram seperti yang terdapat pada Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Tahun 2017. Budidaya jamur tiram di budidayakan oleh Kelompok Tani Jamur Tiram Manut (KPJT Manut). Pemasaran jamur tiram petani di KPJT Manut dapat menjualkan hasil panen jamur tiram kepada konsumen langsung, pedagang pengecer maupun dijualkan ke pasar. Petani bebas memasarkan jamur tiram segarnya melalui lembaga pemasaran lainnya terlebih dahulu sebelum ke kelompok tani. Jamur yang tidak mampu dijualkan petani maka akan di jual ke kelompok tani. Banyaknya saluran pemasaran yang berbeda dan lembaga yang berbeda dalam penyaluran jamur tiram, maka perlu dilakukan penelitian saluran pemasaran, fungsi-fungsi lembaga pemasaran, margin pemasaran serta prospek dan strategi pemasaran jamur tiram. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian yaitu purposive sampling di Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Metode pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan untuk rumusan masalah pertama dan kedua yaitu analisis deskripsi kuantitatif. Rumusan masalah ketiga menggunakan margin pemasaran. Rumusan masalah keempat menggunakan SWOT dan QSPM. Hasil analisis menunjukkan bahwa 1) Saluran pemasaran jamur tiram di KPJT Manut ada 4 saluran pemasaran ada saluran pemasaran 0 tingkat, satu tingkat dan dua tingkat. Saluran nol tingkat yaitu petani – konsumen. Saluran satu tingkat yaitu Petani – pedagang pengecer- konsumen. Saluran satu tingkat yaitu petani – kelompok tani – konsumen. Saluran pemasaran dua tingkat yaitu petani – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen; 2) Fungsi – fungsi pemasaran telah dilakukan oleh petani, pedagang besar, pedagang pengecer jamur tiram dan kelompok tani. Petani telah melakukan fungsi pemasaran sebagai penjual, pengangkutan, informasi pasar dan pengemasan. Pedagang besar melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan, informasi pasar dan pengemasan. Pedagang pengecer melakukan fungsi pembelian, penjualan, pengangkutan, informasi pasar, resiko, pengemasan. Kelompok tani melakukan fungsi pembelian, penjualan, penyimpanan, informasi pasar, pengemasan; 3) Margin keuntungan pemasaran jamur tiram di KPJT Manut Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang pada masing-masing lembaga adalah tidak merata; 4) Hasil analisis SWOT diperoleh 9 alternatif strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemasaran jamur tiram di KPJT Manut. Alternatif strategi diurutkan menggunakan QSPM dan strategi pertama yang dilakukan yaitu meningkatkan modal usaha jamur tiram dengan total nilai TAS 6.09.en_US
dc.description.sponsorshipDjoko Soejono, SP., MP. (Dosen Pembimbing I)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectStrategi Pemasaranen_US
dc.subjectJamur Tiramen_US
dc.subjectPetani Jamuren_US
dc.titleProspek dan Strategi Pemasaran Jamur Tiram pada Kelompok Petani Jamur Tiram Manut (KPJT Manut) di Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record