Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardi
dc.contributor.advisorAmbarwati, Reza
dc.contributor.authorNINGSIH, Egha Fitriyah
dc.date.accessioned2021-04-19T02:18:36Z
dc.date.available2021-04-19T02:18:36Z
dc.date.issued2021-02-03
dc.identifier.nim170210101111
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/104191
dc.description.abstractBerpikir kreatif adalah kemampuan atau keahlian individu ketika menyelesaikan suatu masalah secara kreatif dengan metode dan strategi (divergen) yang bervariasi. Kemampuan berpikir kreatif diukur dengan menggunakan tes yang terdiri atas empat aspek berpikir kreatif yaitu fluency (berpikir lancar), flexibility (berpikir luwes), originality (orisinalitas berpikir) dan elaborasi (penguraian). Masing-masing siswa memiliki cara berpikir yang berbeda dalam mengolah informasi dan memberikan tanggapan dalam mata pelajaran matematika. Perbedaan tersebut dapat dipengaruhi oleh tipe gaya belajar yang dimiliki siswa. Gaya belajar ialah cara belajar seseorang dalam menyerap, memahami, mengatur, serta memproses ilmu pengetahuan yang telah dipelajari guna memperoleh hasil belajar secara optimal. Gaya belajar berpengaruh pada prestasi belajar siswa untuk menentukan bagaimana siswa menyerap pengetahuan. Gaya belajar dibedakan menjadi tiga tipe yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan profil berpikir kreatif siswa SMP kelas VIII dintinjau dari gaya belajar dalam menyelesaikan masalah segiempat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 16-21 November 2021 di SMP Negeri 1 Genteng kelas VIII A dengan jumlah siswa adalah 35 siswa. Penelitian ini menggunakan metode angket kepada seluruh siswa, selanjutnya metode tes dan metode wawancara kepada enam siswa sebagai subjek penilitian dengan ketentutan dua siswa dari setiap gaya belajar yang berbeda. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket gaya belajar, tes berpikir kreatif, dan pedoman wawancara yang telah divalidasi. Berdasarkan analisis data pada keenam subjek yang telah dilakukan, berpikir kreatif siswa dari masing-masing gaya belajar berbeda-beda. Kemampuan berpikir x kreatif siswa dalam setiap gaya belajar dalam penelitian ini mampu memenuhi indikator berpikir kreatif fluency dan originality, namun tidak semua siswa mampu dalam indikator berpikir kreatif flexibility dan elaborasi. Hasil wawancara yag telah dilakukan, siswa gaya belajar visual mampu memenuhi semua indikator berpikir kreatif meliputi fluency, flexibility, originality, dan elaborasi. Siswa gaya belajar auditorial hanya mampu memenuhi tiga indikator berpikir kreatif fluency, flexibility, dan originality serta fluency, flexibility, originality, dan elaborasi. Siswa gaya belajar auditorial mampu memenuhi semua indikator berpikir kreatif meliputi fluency, flexibility, originality, dan elaborasi. Jadi tidak semua siswa yang memiliki tipe gaya belajar yang sama mampu memenuhi semua indikator berpikir kreatif. Terdapat siswa gaya belajar visual dan kinestetik mampu memenuhi semua indikator berpikir kreatif sedangkan siswa gaya belajar auditorial hanya mampu memenuhi tiga indikator berpikir kreatif. Begitu pula, terdapat siswa gaya belajar visual hanya mampu memenuhi dua indikator dan siswa gaya belajar kinestetik hanya mampu memenuhi tiga indikator berpikir kreatif. Hal ini disebabkan karena pengalaman setiap siswa dalam menyelesaikan masalah berbeda-beda.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectBerpikir kreatifen_US
dc.subjectSiswaen_US
dc.subjectMasalah Segiempaten_US
dc.subjectGaya Belajaren_US
dc.titleProfil Berpikir Kreatif Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Segiempatَ Ditinjauَ Gayaَ Belajaren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPENDIDIKAN MATEMATIKA
dc.identifier.kodeprodi0210101


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record