Show simple item record

dc.contributor.advisorSUCI, Agustin Wulan
dc.contributor.advisorWANODYO, Ari Tri
dc.contributor.authorANJANI, Ajeng Nurwahyuningtyas
dc.date.accessioned2020-12-23T01:27:10Z
dc.date.available2020-12-23T01:27:10Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102872
dc.description.abstractPrevalensi periodontitis cukup tinggi di Indonesia, berdasarkan data WHO menunjukkan bahwa periodontitis mempengaruhi sekitar 20-50% populasi di dunia. Indonesia menduduki urutan kedua dengan penduduk yang menderita penyakit periodontal yaitu mencapai 96,58%. 459 dari 1000 jiwa penduduk di Jawa Timur menderita penyakit periodontal. Beberapa penelitian terbaru menyatakan bahwa periodontitis dapat memicu terjadinya menopause atau early aging, hal ini diduga faktor virulensi bakteri yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif dapat dihambat oleh antioksidan, maka dilakukan penelitian lebih dalam lagi dengan menggunakan antioksidan eksogen yang terdapat pada ekstrak daun singkong (Manihot esculenta Crantz). Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Populasi penelitian yang digunakan adalah tikus dengan jenis Sprague Dawley betina dengan besar sampel menggunakan rumus Resource Equation adalah 3 ekor tikus perkelompok penelitian dengan jumlah sampel keseluruhan adalah 15 ekor tikus. Sebelum dilakukan perlakuan, tikus diaklimatisasi selama satu minggu. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol (K), kelompok tikus yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi aquadest (P1), kelompok tikus yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi ekstrak daun singkong (Manihot esculenta C.) (P2), kelompok tikus yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi vitamin C (P3), kelompok tikus yang diinduksi bakteri P. gingivalis dan diberi metronidazole (P4). Pemberian perlakuan pada masing-masing kelompok pada hari ke 0-7. Setelah itu, dilakukan pengambilan jaringan ovarium dan dilakukan pemrosesan pewarnaan HE dan IHC. Pada pewarnaan HE akan diamati secara deskriptis kualitatif yaitu dengan mengamati gambaran folikel pada ovarium tikus. Pada pewarnaan IHC akan dilakukan pengamatan ekspresi SOD di sekitar folikel ovarium dengan menggunakan software Image J. Hasil penelitian pada pewarnaan HE kelompok K nampak adanya folikel tertier yang ditandai dengan adanya antrum folikel. Pada kelompok P1, terlihat adanya perkembangan folikel sekunder yang ditandai dengan proliferasi sel granulosa yang menghasilkan Zone of Granulose. Pada kelompok P2, menunjukkan adanya perkembangan folikel primer yang ditandai adanya lapisan sel granulosa kuboid. Pada kelompok P3 dan P4, terlihat adanya folikel sekunder yang mengalami atretic. Pada pewarnaan IHC, kelompok K, P1, dan P2 menunjukkan ekspresi SOD yang sedang. Ekspresi SOD yang kuat terdapat hampir di semua kelompok yang mengalami folikel atretic.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries161610101105;
dc.subjectHistopatologis Ekspresi Superoksida Dismutaseen_US
dc.subjectSODen_US
dc.subjectOVARIUMen_US
dc.subjectTikusen_US
dc.subjectPeriodontitisen_US
dc.subjectPorphyromonas Gingivalisen_US
dc.subjectEkstrak Daun Singkongen_US
dc.subjectManihot Esculenta Crantzen_US
dc.titleGambaran Histopatologis Ekspresi Superoksida Dismutase (Sod) Pada Ovarium Model Tikus Periodontitis Yang Diinduksi Bakteri Porphyromonas Gingivalis dan Diterapi Dengan Ekstrak Daun Singkong (Manihot Esculenta Crantz)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record