Show simple item record

dc.contributor.advisorWARDAYATI, Siti Maria
dc.contributor.advisorMIQDAD, Muhammad
dc.contributor.authorABD. MUJIB
dc.date.accessioned2020-12-22T07:31:37Z
dc.date.available2020-12-22T07:31:37Z
dc.date.issued2020-09-22
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102854
dc.description.abstractPondok Pesantren adalah lembaga pendidikan yang sangat menjunjung tinggi nilai budaya dan tradisi keislaman yang diwariskan oleh para leluhur dan para guru yang terus tersambung hingga Rasulullah saw., yang dalam perkembangannya dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, salah satunya dalam hal manajerial dan pengelolaan keuangan. Dalam mengelola organisasinya, setiap entitas memiliki potensi yang sama untuk mengalami fraud. Oleh karena itu diperlukan usaha yang maksimal untuk mencegahnya terjadi dan mengganggu usaha organisasi dalam mencapai tujuan. Salah satu ikhtiar yang diyakini dapat membantu mencegah terjadinya fraud dan menjadi salah satu sarana yang efektif dalam mencapai tujuan, memitigasi resiko, dan membantu memastikan efektivitas-efisiensi operasional organisasi adalah pengendalian internal. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan praktik pengendalian internal yang khas dan selama ini mengakar di Pesantren Sukorejo untuk selanjutnya ditawarkan menjadi sebuah model baru pengendalian internal yang sarat dengan nilai kekhasan Pondok Pesantren. Hasil penelitian ini menemukan bahwa elemen utama yang menjadi kekhasan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo adalah nilai spiritualitas yang mendasari seluruh aktivitas di pesantren. Pada elemen spiritualitas tersebut selanjutnya terdapat beberapa unsur yang dikelompokkan dalam empat kategori, yakni 1) kategori keyakinan dan sikap yang terdiri atas unsur utama iman, akhlak, amanah, ruhani dan barokah, 2) kategori praktik yang terdiri atas unsur niat, khidmah, musyawarah dan istikharah, 3) kategori manajemen yang terdiri atas Pengasuh Pesantren, sentralisasi dan kultur-modern, serta 4) kategori pusaka pesantren yang terdiri atas ibadah, wirid, hizib dan istiqamah. Semua unsur itu berada di dalam elemen spiritual secara bersama-sama menjadi sebuah benteng yang efektif bagi pesantren dalam melakukan seluruh aktivitasnya, dan diberi nama Spiritual-based Internal Control.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectModel Pengendalian Internal Pondok Pesantrenen_US
dc.titleModel Pengendalian Internal Pondok Pesantrenen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPASCASARJANA AKUNTANSI


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record