Show simple item record

dc.contributor.advisorSLAMIN
dc.contributor.advisorDAFIK
dc.contributor.authorWANGGUWAY, Yustinus
dc.date.accessioned2020-12-14T08:53:17Z
dc.date.available2020-12-14T08:53:17Z
dc.date.issued2020-01-06
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102640
dc.description.abstractPerguruan tinggi juga telah direkonstruksi kurikulum sesuai dengan Permenristek Dikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT dan Perpres No. 2 tahun 2010 tentang KKNI, kurikulum pada perguruan tinggi disebut dengan KPT 2013. Proses pembelajaran di perguruan tinggi telah menerapkan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa guna berperan aktif pada kegiatan pembelajaran. Mahasiswa akan berhasil dalam menyelesaikan masalah apabila ia menyelesaikannya secara terencana dan teratur dan memiliki pengetahuan tentang kognisinya. Pemantauan terhadap kognisi mahasiswa dan menakup aktivitas perencanaan, kesadaran akan pemahaman dan kinerja tugas, dan evaluasi kemajuan proses dan strategi pemantauan disebut regulasi Metakognisi. Metakognisi secara singkat didefinisikan sebagai berpikir tentang berpikir. Metakognisi memiliki peranan yang sangat pentng dalam pendidikan anak-anak dan orang dewasa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan untuk pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan meakognsi mahasiswa yaitu research based learning (RBL). RBL merupakan metode pembelajaran yang menggunakan contextual learning, authentic learning, problem-solving, cooperativelearning, hands on & minds on learning, dan inquiry discovery approach. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis implementasi perangkat pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan metakognisi mahasiswa pada suatu kegiatan pembelajaran yang berbasis RBL dalam menyelesaikan masalah resolving domination number. Pada konsep resolving dominating di graf, mahasiswa diharapkan mampu membuat penemuan terkait resolving domination number. Perangkat yang dikembangkan memenuhi kategori valid ditunjukkan dengan koefisien validitas rencana pelaksanaan perkuliahan sebesar 3,82; lembar kerja mahasiswa sebesar 3,85, pre-test dan post-tes sebesar 3,83; lembar observasi aktivitas mahasiswa sebesar 3,67; lembar observasi aktivitas pendidik sebesar 3,83 dan angket respon mahasiswa sebesar 3,83. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kategori praktis berdasarkan penilaian pengamatan aktivitas pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan persentase keseluruhan rata-rata skor sebesar 93,66%. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan ix memenuhi kategori efektif berdasarkan persentase keseluruhan rata-rata skor aktivitas mahasiswa sebesar 97,17%, respon mahasiswa terhadap pembelajaran sebesar 94,90%, dan mahasiswa yang tuntas dalam pembelajaan menggunakan model RBL sebesar 93%. Hasil post-tes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa ada perbedaan yang siginifikan setelah diterapkan RBL di dalam pembelajarannya. Kelas eksperimen sebesar 72,98 dan kontrol sebesar 70,49 artinya bahwa rata-rata hasil keterampilan metakognisi mahasiswa kelas ekperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil keterampilan metakognisi mahasiswa kelas kontrol dan menunjukan bahwa pembelajaran RBL berpengaruh lebih besar terhadap keterampilan metakognisi mahasiswa. Nilai kelas eksperimen secara signifikan lebih baik karena didukung oleh pembelajaran RBL untuk meningkatkan keterampilan metakognisi mahasiswa. Hasil uji independen post tes diperoleh varians nilai sig. (2-tailed) 0.037 < 0.05. Dapat disimpulkan bahwa hasil postes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ada perbedaan yang siginifikan setelah diterapkan RBL di dalam pembelajarannya. Profil metakognisi mahasiswa pada kelas eksperimen yang telah diterapkan pembelajaran model RBL memperoleh hasil 67% mahasiswa dengan keterampilan metakognisi sangat bagus, 23% mahasiswa dengan keterampilan metakognis bagus dan 10% mahasiswa dengan keterampilan metakognis kurang bagus. Sedangkan profil metakognisi mahasiswa pada kelas kontrol yang telah diterapkan pembelajaran model konvensional memperoleh hasil 56% mahasiswa dengan keterampilan metakognisi sangat bagus, 29% mahasiswa dengan keterampilan metakognis bagus dan 15% mahasiswa dengan keterampilan metakognis kurang bagus. Potret fase keterampilan metakognisi yang dihasilkan pada penelitian ini yaitu potret fase mahasiswa dengan keterampilan metakognisi sangat bagus, keterampilan metakognisi bagus dan keterampilan metakognisi kurang bagus. Monograf yang dihasilkan pada penelitian ini berisi rangkuman hasil temuan peneliti dan mahasiswa berupa resolving domination number dari graf bintang dan kipas. Terkait dengan penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai berikut: (1) Perangkat pembelajaran dengan menggunakan model research based learning pada kajian resolving domination number, sebaiknya dikembangkan lebih lanjut untuk materi lain; dan (2) Untuk mengetahui lebih lanjut baik atau tidaknya perangkat yang telah dikembangkan ini, maka disarankan pada peneliti untuk menguji cobakan perangkat pada mahasiswa tingkat berbeda atau pada universitas yang berbeda.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.subjectPengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berdasarkan Research Based Learning dan Pengaruhnya terhadap Keterampilan Metakognisi Mahasiswa dalam Meneyeleaikan Masalah Resolving Domination Number pada Grafen_US
dc.titlePengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berdasarkan Research Based Learning Dan Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Metakognisi Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Masalah Resolving Domination Number Pada Grafen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiMAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record