Show simple item record

dc.contributor.advisorASYIAH, Iis Nur
dc.contributor.advisorRAHAYU, Dwi Suci
dc.contributor.authorPRASETYO, Ervan
dc.date.accessioned2020-12-08T04:28:42Z
dc.date.available2020-12-08T04:28:42Z
dc.date.issued2019-07-30
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/102410
dc.description.abstractRizosfer tumbuhan merupakan habitat berbagai spesies bakteri yang secara umum dikenal sebagai rhizobacteria. Kemampuan rhizobacteria untuk memfiksasi nitrogen, melarutkan fosfat, memproduksi senyawa siderofor dan hidrogen sianida (HCN), enzim kitinase, protease, dan selulase berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan tanaman atau plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan sebagai agen antagonis terhadap patogen tanaman. Isolat rhizobacteria seperti Pseudomonas sp, Bacillus sp, dan Sternothrophomonas sp. diketahui mampu menginduksi ketahanan tanaman terhadap organisme pengganggu. Produk pertanian seringkali mengalami penurunan kuantitas maupun kualitas hasil yang menyebabkan kurangnya daya saing di pasaran. Hal ini bisa disebabkan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada produk tanaman dan adanya residu pestisida. Masalah OPT tidak timbul begitu saja dan sifatnya tidak langsung mendadak. Ledakan OPT terjadi karena kombinasi antara faktor tanaman, OPT itu sendiri, dan lingkungan yang saling mendukung. Nematoda merupakan salah satu jenis OPT penting terutama di negara tropis termasuk Indonesia. Kerusakan tanaman karena nematoda parasit kurang disadari baik oleh para petani maupun para petugas yang bekerja di bidang pertanian di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh ukuran nematoda yang sangat kecil dan gejala utama serangan nematoda terdapat di dalam tanah. Salah satu tanaman yang sering diserang nematoda adalah kopi, baik jenis Robusta maupun Arabika. Terdapat dua jenis nematoda penting yang menyerang tanaman kopi khususnya kopi jenis Arabika yaitu nematoda parasit Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis. Hingga saat ini belum ada cara pengendalian yang ekonomis untuk tanaman kopi yang sudah terserang. Melihat potensi kerusakan yang ditimbulkannya maka pengendalian P. coffeae mutlak diperlukan. Pengendalian P. coffeae di Indonesia saat ini, masih cenderung menggunakan nematisida kimia. Adanya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penggunaan nematisida kimia menuntut adanya pengendalian P. coffeae secara biologis. Pengendalian biologis ini bertujuan menjadi pengendalian yang ramah lingkungan dan berdampak terhadap kualitas kopi yang sesuai dengan tuntutan konsumen seperti keamanan pangan, pelestarian lingkungan serta peningkatan kesejahteraan petani dan nilai sosial lainnya yang sesuai dengan ideologi Green Economy. Salah satunya adalah dengan menggunakan agen hayati berupa formula rhizobacteria dalam limbah blotong yang mampu menurunkan jumlah populasi nematoda P. coffeae, dimana rhizobacteria yang digunakan adalah Pseudomonas diminuta dan Bacillus subtilis yang telah terbukti sebagai agen antagonus terhadap patogen tanaman serta mampu meningkatkan kesuburan tanaman. Blotong yang menjadi medium pembawa rhizobacteria juga telah teruji mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk tanaman sehingga tanaman dapat menjadi lebih subur. Penelitian ini dilakukan di Green House Istana Tidar, Kaliurang. Tahap persiapan pembibitan tanaman kopi dan persiapan nematoda dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman dan Kebun Percobaan Kaliwining Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Sedangkan tahap persiapan Bakteri di sub Laboratorium Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember. Penelitian ini merupakan percobaan dengan jenis percobaan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 7 perlakuan, 5 pengulangan dan tiap ulangan terdiri atas 2 tanaman bibit Kopi Arabika. Aplikasi dilakukan setelah usia bibit 2 minggu setelah transplanting atau penanaman di dalam pot. Perlakuannya sebagai berikut: A = Tanpa nematoda, B = Nematoda saja, C = Nematoda dan 20 g blotong (bahan aktif rhizobacteria 108 ). D = Nematoda dan 30 g blotong (bahan aktif rhizobacteria 108 ). E = Nematoda dan 20 g blotong (bahan aktif rhizobacteria 109 ). F = Nematoda dan 30 g blotong (bahan aktif rhizobacteria 109 ). G = 5 g karbofuran.Pengamatan dilakukan selama 12 minggu dan pengukuran parameter dilakukan setiap 4 minggu, kemudian pada akhir pengamatan dilakukan panen bibit kopi untuk dilakukan pengukuran berat basah, berat kering, skor kerusakan akar, serta ekstraksi nematoda untuk menghitung populasi nematoda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian formula rhizobacteria dalam limbah blotong meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi dan mengendalikan populasi nematoda parasit P. coffeae. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa formula rhizobacteria dalam limbah blotong dapat menurunkan populasi P. coffeae secara signifikan (P=0,001) baik yang berada di dalam akar maupun pada tanah. Penurunan populasi nematoda P. coffeae berkisar antara 60,95%-81,15% dibandingkan dengan kontrol negatif. Selain itu pemberian formula rhizobacteria dalam limbah blotong juga meningkatkan pertumbuhan bibit kopi dibandingkan dengan kontrol. Untuk parameter jumlah daun, perlakuan formula rhizobacteria dalam limbah blotong tidak berpengaruh secara signifikan. Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah perlakuan formula rhizobacteria dalam limbah blotong berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan populasi nematodaparasit P. coffeae dan pertumbuhan bibit kopi Arabika serta leaflet mengenai formulaMHB (P. diminuta dan B. subtilis) cair dan Glomus spp. yang menurunkan P. coffeaedan meningkatkan pertumbuhan bibit kopi Arabika layak digunakan sebagai suatumedia informasi kepada masyarakat terutama petani kopen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Mipa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2019en_US
dc.relation.ispartofseries120210103084;
dc.subjectformula rhizobacteriaen_US
dc.subjectlimbah blotongen_US
dc.subjectpratylenchus coffeaeen_US
dc.subjectbibit kopi arabika (Coffea Arabica L.)en_US
dc.subjectkopien_US
dc.subjectbibit kopi arabikaen_US
dc.subjectleafleten_US
dc.titlePengaruh Formula Rhizobacteria Dalam Limbah Blotong Terhadap Populasi Pratylenchus Coffeae Dan Pertumbuhan Bibit Kopi Arabika (Coffea Arabica L.) Serta Pemanfaatannya Sebagai Leafleten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi2101030


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record