Show simple item record

dc.contributor.authorDJUWITO
dc.date.accessioned2013-12-18T07:20:05Z
dc.date.available2013-12-18T07:20:05Z
dc.date.issued2013-12-18
dc.identifier.nimNIM090820201029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10065
dc.description.abstractMetode tanam padi dengan SRI (System of Rice Intensification) adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Menurut Purwasasmita, 2008 mengungkapkan bahwa SRI dapat meningkatkan produksi nyata dari 4-6 ton/ha gabah kering panen menjadi 8-12 ton/ha.. Kepentingan petani dalam usahataninya tidak hanya dalam meningkatkan produksinya saja, akan tetapi yang lebih penting daripada itu adalah bagaimana dari peningkatan produksi tersebut dapat meningkatkan pendapatannya. Dengan peningkatan produksi dan alokasi biaya yang semakin efisien maka diharapkan memberikan keuntungan dan pendapatan yang meningkat di tingkat petani. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian lebih jauh tentang dampak penggunaan System of Rice Intensification (SRI)I terhadap produksi dan pendapatan pada usahatani padi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan. Tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) menganalisis pengaruh penggunaan System of Rice Intensification (SRI) terhadap produksi dan pendapatan usahatani padi (2) Mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada produksi padi SRI di Kabupaten Pasuruan Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka berpikir, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tingkat produksi dan pendapatan usahatani padi yang menggunakan System of Rice Intensification (SRI) lebih besar dari pada tingkat pendapatan dan produksi usahatani padi yang tidak menggunakan metode SRI 2. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi adalah luas lahan, tenaga kerja keluarga, benih, pupuk anorganik, insektisida, pupuk organik dan air. Dimana pada usahatani padi metode SRI lebih optimal dalam penggunaannya dibandingkan dengan non SRI. 3. Usahatani padi yang menggunakan sistem SRI relatif lebih efisien dibandingkan dengan usahatani padi non SRI Lokasi penelitian ditentukan dengan sengaja (purpose sampling). Lokasi penelitian ditentukan di Kabupaten Pasuruan, dengan pertimbangan Kabupaten Pasuruan khususnya Kecamatan Sukorejo, Prigen, Purwosari, Purwodadi, Pandaan, Bangil dan Gempol adalah termasuk daerah uji coba penerapan sistem SRI untuk usahatani padi, yaitu berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh PPK Sampoerna di Kecamatan tersebut pada Musim Tanam I tahun 2010. Sesuai dengan tujuan penelitian maka populasi yang akan diteliti dibagi 2 kelompok yaitu : (1) populasi petani padi yang menggunakan sistem SRI dan (2) populasi petani yang non SRI / konvensional.. Selanjutnya penentuan petani sampel (responden) di masing-masing kelompok digunakan “ Metode Sampel Acak Sederhana ( Simple Random Sampling Methode)” dimaksudkan agar dapat mengahasilkan gambaran yang dapat dipercaya, karena seluruh anggota populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Jumlah sampel di tiap kelompok ditentukan 92 petani contoh (petani SRI 47 orang dan Non SRI 45 orang). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dari petani sampel dengan berpedoman pada daftar pertanyaan (kuisener) meliputi input, harga input, produksi harga produksi, pendapatan petani. Sedangkan data sekunder yang merupakan data penunjang penelitian, diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Pasuruan, Kantor Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Kantor Statistik Kabupaten Pasuruan, Dinas/instansi Kab. Pasuruan, Kantor Pemerintahan Desa Sampel dan PPK Sampoerna Pasuruan. Dampak Pelaksanaan budidaya padi dengan metode SRI memberikan pengaruh yang berbeda terhadap produksi dan pendapatan yaitu ; Pendapatan petani SRI meningkat 44,13% dibandingkan metode Non SRI, yaitu SRI memberikan keuntungan Rp 16.524.793/Ha sedangkan Non SRI sebesar Rp 7.292.188/Ha. Produksi petani SRI meningkat 65,69% dibandingkan metode Non SRI, yaitu produksi SRI sebesar 7.974 Kg/Ha, sedangkan Non SRI 5.238 Kg/Ha. Metode SRI menciptakan tenaga kerja, menghemat pembiayaan benih dan pembiayaan pembelian pupuk anorganik/kimia. Berdasarkan dari hasil penelitian ini disarankan penanaman Padi dengan Metode SRI ini patut dikembangkan oleh pemerintah ataupun pihak-pihak terkait untuk mendukung swasembada beras dan meningkatkan kesejahteraan petani.en_US
dc.language.isozhen_US
dc.relation.ispartofseries090820201029;
dc.subjectKebijakan, Produksi, Pendapatan, Swasembada Pangan, Petani Mandirien_US
dc.titlePENGARUH PENERAPAN TANAM PADI METODE SRI (System of Rice Intensification) TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Studi Kasus Kabupaten Pasuruan)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record