Hubungan Antara Suhu Dan Kelembaban Udara Terhadap Kualitas Mikrobiologi Udara Di Ruang Rawat Inap rsd. Dr. Soebandi Jember
Abstract
penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian didapatkan dengan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 12 ruang rawat inap. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode settling plates dengan cara meletakkan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri dan Saboroud Dextrose Agar (SDA) untuk jamur diudara terbuka selama 1 jam kemudian ditutup dan dilakukan pembiakkan didalam inkubator dengan suhu 36oC selama 2-3 hari untuk bakteri dan 5-7 hari untuk jamur. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan dengan mendeskripsikan nilai suhu udara, kelembaban udara, konsentrasi jumlah koloni mikroorganisme udara, dan jenis mikroorganisme udara. Analisis bivariat
menggunakan uji korelasi Pearson yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah koloni mikroorganisme udara dengan suhu dan kelambaban udara ruang rawat inap.
Hasil penelitian ini didapatkan nilai kelembaban udara dari hasil pengukuran di ke-12 sampel ruangan rawat inap bernilai antara 68%-81% dengan rata-rata 75% dan hasil pengukuran suhu udara di ke-12 sampel ruang rawat inap bernilai 27,1oC- 28.3oC dengan rata-rata 27,5oC. Sedangkan hasil perhitungan konsentrasi jumlah koloni mikroorganisme udara bernilai antara 66-218CFU/m3. Dugaan jenis mikroorganisme yang muncul dari hasil proses identifikasi adalah Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aeruginosa, Shigella spp. Staphyococcus aureus, dan Staphylococcus spp Serta hasil identifikasi jenis jamur yang ditemukan adalah Aspergillus spp, Penicillium spp, dan Candida spp. Pada analisis bivariat menyatakan terdapat hubungan antara suhu udara dengan jumlah konsentrasi mikroorganisme udara dengan nilai p=0,049 serta terdapat hubungan antara kelembaban udara dengan jumlah konsentrasi mikroorganisme udara dalam ruangan dengan nilai p=0,046.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]