| dc.contributor.author | AGESTINO, Rian | |
| dc.date.accessioned | 2025-11-12T04:04:58Z | |
| dc.date.available | 2025-11-12T04:04:58Z | |
| dc.date.issued | 2025-01-06 | |
| dc.identifier.nim | 202010101104 | en_US |
| dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128606 | |
| dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 12 November 2025_Kurnadi | en_US |
| dc.description.abstract | Gagal jantung adalah masalah kesehatan serius dan merupakan penyakit jantung yang paling sering terjadi. Gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak dapat menyediakan pasokan darah yang cukup untuk kebutuhan organ. Gagal jantung dapat didiagnosis melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik, tetapi ada juga pemeriksaan penunjang untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, yaitu Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF). Transaminase adalah pemeriksaan rutin yang hampir dilakukan pada semua pasien rawat inap, yaitu AST dan ALT. AST dan ALT sering dikaitkan dengan penyakit jantung karena AST merupakan enzim dominan di miokardium.
Dalam penelitian ini, kami fokus untuk menyelidiki rasio De Ritis (rasio AST/ALT) sebagai indikator prediksi nilai Ejection Fraction pada pasien gagal jantung. Data diambil dari ruang rekam medis di RSUD dr. Soebandi. Sebanyak 70 pasien yang didiagnosis dengan gagal jantung di RSUD dr. Soebandi Jember dimasukkan dalam studi observasional analitik potong lintang ini. Semua pasien dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang dapat memengaruhi variabel.
Untuk variabel independen, pasien dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan nilai fraksi ejeksi, yaitu: reduksi (LVEF ≤ 40%), ringan (LVEF 41-49%), dan terjaga (LVEF ≥ 50%). Untuk variabel dependen, kami menggunakan rasio De Ritis yang membagi nilai AST dan ALT. Kami menggunakan uji korelasi Spearman dan menemukan korelasi signifikan yang cukup kuat antara fraksi ejeksi dan rasio De Ritis (p = 0,002; r = -0,358). Ini berarti semakin rendah fraksi ejeksi, semakin tinggi rasio De Ritis. Hal ini bisa terjadi karena sebagian besar sampel kami mengalami gagal jantung yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner (CAD), yang dapat meningkatkan kadar AST 10 jam setelah infark miokardium. Selain itu, gagal jantung dapat menyebabkan komplikasi pada organ lain seperti hati dan ginjal melalui kegagalan ke belakang dan ke depan, yang juga dapat meningkatkan kadar AST dan ALT. | en_US |
| dc.language.iso | other | en_US |
| dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
| dc.subject | Gagal jantung | en_US |
| dc.subject | Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF) | en_US |
| dc.subject | Rasio De Ritis (rasio AST/ALT) | en_US |
| dc.subject | Ejection Fraction | en_US |
| dc.title | Hubungan Fraksi Ejeksi dengan De Ritis Ratio pada Pasien Gagal Jantung | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US |
| dc.identifier.pembimbing1 | Dr. dr. Suryono, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC | en_US |
| dc.identifier.pembimbing2 | dr. Elly Nurus Sakinah, M.Si. | en_US |
| dc.identifier.validator | validasi_repo_ratna_Oktober 2025 | en_US |