Show simple item record

dc.contributor.authorHIBATULLOH, Muhammad Farhan
dc.date.accessioned2025-10-13T06:02:48Z
dc.date.available2025-10-13T06:02:48Z
dc.date.issued2024-12-22
dc.identifier.nim212010101035en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/128347
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 13 Oktober 2025_Kurnadien_US
dc.description.abstractKlebsiella pneumoniae (K.pneumoniae) adalah penyebab sepertiga dari semua infeksi bakteri Gram negatif. Penyebaran infeksi K.pneumoniae dapat berasal dari komunitas masyarakat maupun rumah sakit. Bakteri K.pneumoniae yang masuk ke dalam tubuh inang dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi seperti pneumonia, bakteremia, dan ISK. Galur K.pneumoniae yang terdeteksi memiliki gen resisten terhadap antibiotik tertentu seperti CRKP (CarbapenemResistant Klebsiella pneumoniae), ESBL (Extended-Spectrum Beta-Lactamase), dan sebagainya, memerlukan strategi tatalaksana khusus, utamanya CRKP yang telah resistan terhadap lini terakhir antibiotik tunggal pada tatalaksana terapi K.pneumoniae. Hingga saat ini, banyak kombinasi antibiotik yang telah digunakan secara klinis dengan dua atau lebih antibiotik. Penelitian ini akan berfokus pada kombinasi dua antibiotik mengingat kombinasi ini lebih banyak dipilih karena hasil terapi yang memuaskan dengan risiko efek samping yang lebih kecil dan mempertimbangkan efektivitas biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan seluruh kombinasi antibiotik ganda tersebut untuk menemukan terapi yang memiliki prospek terbaik untuk meningkatkan survival rate khususnya pada pasien CRKP. Penelitian ini tergolong tinjauan sistematis dan network meta-analysis yang dibuat berdasarkan pedoman PRISMA-NMA 2020. Pencarian literatur dilakukan pada tujuh basis data yakni, PubMed, Google scholar, Scopus, Web of science, Science direct, Cochrane library, EbsCohost. Kriteria inklusinya berupa studi retrospective observational dengan pasien terinfeksi CRKP dengan seluruh manifestasi klinis dan diagnosis yang ditemukan, setidaknya terdapat satu regimen antibiotik ganda yang digunakan. Penilaian risiko bias menggunakan New Castle Ottawa Scale (NOS). Network meta-analysis dibuat dengan menggunakan NMA studio. Effect size berupa odds ratio (OR) dengan random effect model, 95% CI, dan effect modifier berupa skor NOS dan indirectness. Proses seleksi studi dengan Rayyan.ai menyisakan sebanyak 30 studi inklusi yang berasal dari berbagai negara. Total pasien yang dianalisis adalah 1.021 pasien dengan total 35 variasi regimen antibiotik ganda. Pemetaan perbandingan langsung dan tidak langsung divisualisasikan dalam bentuk visualisasi jaringan. Mayoritas studi inklusi menunjukkan risiko bias rendah. Pada analisis ranking berdasarkan pscore, kombinasi aminoglycoside dan fosfomycin menunjukkan p-score tertinggi sebesar 0,8 yang menjadikannya menempati posisi pertama. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi aminoglycoside dan fosfomycin memberikan peningkatan survival rate yang paling baik pada pasien terinfeksi CRKP.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectCarbapenemaseen_US
dc.subjectDual antibioticsen_US
dc.subjectNetwork meta-analysisen_US
dc.titleEfektivitas Berbagai Strategi Antibiotik Ganda pada Pasien Terinfeksi Carbapenem-Resistant Klebsiella Pneumoniaeen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.dr.Enny Suswati, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Muhamad Hasan, M.Kes., Sp.OTen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_September 2025en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record