Studi Safety Plan dan Optimasi Desain Jalur Evakuasi Kapal Penyeberangan di Pelabuhan Jangkar Situbondo
Abstract
Kasus mengenai kecelakaan kapal di Indonesia terus terjadi tiap tahunnya,
sehingga perlu adanya upaya penekanan jumlah kejadian atau jumlah korban jiwa.
Salah satu upaya untuk menekan tingkat korban jiwa ialah dengan memberikan
penilaian terkait perlengkapan keselamatan yang tersedia di kapal serta analisis dan
optimasi terkait desain jalur evakuasi mengenai waktu evakuasi penumpang.
Penelitian ini mengambil data dari salah satu kapal penyeberangan yang beroperasi
di Pelabuhan Jangkar Situbondo. Sehingga didapatkan objek kapal dengan tipe roro yang bernama KMP. Munggiyango Hulalo. Observasi lapangan perlu dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian kondisi nyata perlengkapan keselamatan dan jalur
evakuasi dengan data yang tertera pada safety plan. Selanjutnya mengenai optimasi
desain jalur evakuasi terdapat 3 desain variasi lain untuk mengetahui waktu yang
paling optimal. Metode yang digunakan ialah simplified evacuation analysis yang
tercantum pada IMO MSC.1/Circ. 1238.
Penilaian mengenai perlengkapan keselamatan dilakukan menggunakan
form assessment dengan acuan standar yang dikeluarkan oleh Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP.988/AP.402/DRDJ/2021. Terdapat ketidak
sesuaian jumlah dan lokasi dari perlengkapan keselamatan sehingga diberikan
rekomendasi berupa penambahan lifebuoy sebanyak 2 buah. Berikutnya merupakan
perancangan optimasi desain jalur evakuasi dengan 3 variasi selain kondisi existing.
Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan hasil dari
masing-masing variasi. Untuk desain existing didapatkan waktu evakuasi
penumpang sebesar 61,41 menit (night) dan 46,36 menit (day). Sedangkan untuk
desain variasi 1 sebesar 55,32 menit (night) dan 42,12 menit (day), variasi 2 sebesar
52,53 (night) dan 40,18 (day), serta variasi 3 sebesar 40,99 (night) dan 32,16 (day).
Performa standar evakuasi untuk kapal penumpang ro-ro ialah tidak boleh melebihi
60 menit untuk setiap kasus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa desain yang paling
optimal untuk mengatasi kegagalan evakuasi penumpang ialah variasi 3.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4394]