Uji Kualitas Kompos dari Limbah Bagasse dan Efektivitasnya Terhadap Serapan Hara, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescent L.)
Abstract
Menggunakan ampas tebu sebagai bahan organik dapat menggantikan pupuk anorganik yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kompos ampas tebu dan efektivitasnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian dilakukan di laboratorium Kesuburan Tanah Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) satu faktorial. Ada lima perlakuan dan empat pengulangan pada tahap uji kualitas kompos. Parameter awal kompos yang diamati adalah kandungan kadar air, warna, pH, C/N, C-Organik, hara makro (N+P2O5+K2O). Hasil penelitian menunjukkan nilai kadar air 12-15%; warna 7,5 YR 4/2 (coklat); pH 5,12-5,13; C/N 8.31-11.24; C-Org 11,39%-13,01%; hara makro 3,22%-3,95%. Persyaratan kualitas pupuk organik dari ampas tebu (bagasse) menunjukkan telah memenuhi standar Kementan, namun C-Org masih belum memenuhi. Penelitian selanjutnya adalah menguji kualitas kompos untuk pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai rawit. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan menggunakan uji Duncan dengan kadar 5%. Laju pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai rawit menunjukkan nilai tinggi tanaman 24,50-27,48cm pada saat panen; jumlah helai daun 18-21 saat panen; jumlah buah 9-13; berat buah 10-17gr;berat segar14-19gr; berat kering 11-17gr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh media ampas tebu tidak berbeda nyata dengan pertumbuhan tanaman cabai rawit namun terhadap berat segar dan berat kering berpengaruh nyata. Pengaruh media kompos bagasse berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman cabai rawit.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4533]