Pola Kemitraan Pentahelix untuk Peningkatan Kompetensi Pemasaran pada Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (Program Kolaborasi Solo Technopark Bersama Bukalapak)

Abstract

Kemitraan merupakan suatu kerjasama antar kedua belah pihak atau lebih yang bersama-sama saling menguntungkan untuk membangun kolaborasi bersama dalam suatu program kegiatan. Pelaksanaan kemitraan dan kolaborasi merupakan kegiatan inti dari sebuah hubungan kerjasama antar mitra. Terdapat masalah yang dimiliki oleh peserta webinar yang merupakan pelaku UMKM, bahwa beberapa pelaku UMKM tersebut kurang mampunya dalam pengetahuan dan pemahaman dalam meningkatkan kompetensi pemasaran. Kemitraan dan kolaborasi yang terjalin antara Solo Technopark bersama Bukalapak merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kompetensi pemasaran pada pelaku UMKM, sehingga peserta webinar yang merupakan pelaku UMKM tersebut mampu menyerap materi yang telah diberikan pembicara webinar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pola kemitraan untuk meningkatkan kompetensi pemasaran pada pelaku UMKM dalam kolaborasi Solo Technopark bersama Bukalapak. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan referensi untuk menambah pengetahuan terkait pola kemitraan pentahelix untuk meningkatkan kompetensi pemasaran pada pelaku UMKM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan penelitian ini untuk mendapatkan informasi mengenai kemitraan dan kolaborasi Solo Technopark bersama Bukalapak dalam kompetensi pemasaran pelaku UMKM dan pemberdayaannya. Dalam penentuan tempat, peneliti menggunakan metode purposive area yang berarti memilih area atau daerah yang telah dipilih secara sengaja berdasar dengan tujuan serta berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk penelitian ini. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan penelitian, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk data yang lebih akurat, maka peneliti menggunakan teknik keabsahan data yaitu dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi data (sumber dan teknik). Kemudian pada tahap analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan metode Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti, bahwa kemitraan dengan model pentahelix yang terjalin antara Solo Technopark dengan Bukalapak dapat dikatakan berjalan dengan cukup baik walaupun belum sempurna. Pola kemitraan pentahelix dengan menggunakan 5 sinergi GBCAM (government, business, community, academy, media) untuk memudahkan terlaksananya proses kemitraan. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa peserta webinar yang merupakan pelaku UMKM setelah mengikuti workshop dan webinar Solo Technopark bersama Bukalapak tersebut mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk usahanya. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kemitraan yang terjalin antara Solo Technopark bersama Bukalapak menggunakan pola kemitraan model pentahelix serta dilakukan kolaborasi dalam bentuk workshop dan webinar. Workshop dan webinar yang dilakukan mampu memberikan peningkatan kompetensi pemasaran pada pelaku UMKM dengan menggunakan strategi pemasaran marketing mix. Terbukti dengan adanya peningkatan kompetensi pemasaran pada pelaku UMKM mampu menyerap adanya pengetahuan yang didapatkan berupa soft skill dan hard skill. Soft skill berupa pengetahuan berwirausaha dan bersikap dengan baik dengan mendapat pengetahuan terkait dunia usaha, mampu berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi yang baik, etos kerja, networking, dan pantang menyerah. Kemudian kemampuan hard skill yang dimiliki peserta webinar yaitu berupa kreativitas, inovasi dalam produk yang dijual, dan keterampilan dalam mendesain produk kemasan.