Show simple item record

dc.contributor.authorSUDARMAJI, Natasha Christy
dc.date.accessioned2024-06-04T04:03:07Z
dc.date.available2024-06-04T04:03:07Z
dc.date.issued2023-05-31
dc.identifier.nim191610101014en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120884
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Desember_2023_5en_US
dc.description.abstractLuka adalah suatu kondisi rusaknya jaringan karena cedera atau tindakan medis seperti pembedahan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tindakan pembedahan tersebut diantaranya yaitu tindakan eksodonsia, odontekomi, pembedahan preprostetik, pembedahan endodontik dan lain sebagainya. Pada pembedahan risiko terjadi komplikasi tinggi. Apabila tidak segera dikendalikan dan ditangani dengan baik mampu mengakibatkan komplikasi kegawatan berupa perdarahan sehingga membutuhkan obat untuk mengatasi kondisi tersebut. Obat hemostasis umumnya memiliki efek samping ringan sampai berat, sehingga digunakan bahan alami untuk meminimalisirnya. Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai obat hemostatik adalah biji edamame. Biji edamame mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, tanin dan saponin yang dapat memperpendek waktu perdarahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektivitas ekstrak biji edamame (Glycine max L. Merril) terhadap waktu perdarahan ekor (tail bleeding time) pada mencit strain BALB/c. Kemudian, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh hemostastik ekstrak biji edamame pada tikus dan pengaruh ekstrak biji edamame terhadap waktu perdarahan dengan gangguan sistemik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratoris dengan rancangan penelitian yaitu the post test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Bagian Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada Bulan Februari 2023 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 20 ekor yang terbagi ke dalam 5 kelompok berbeda. Kelompok I yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi Na-CMC 0,5%. Kelompok II yaitu kelompok kontrol positif yang diberi suspensi asam traneksamat dosis 0,065mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Kelompok III yaitu kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak biji edamame dosis 0,112 mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Kelompok IV yaitu kelompok perlakuan 2 yang diberi ekstrak ekstrak biji edamame dosis 0,14 mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Kelompok V yaitu kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak biji edamame 0,168 mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Setelah penungguan waktu selama 45 menit, seluruh sampel dilakukan pemotongan ekor sepanjang 0,5 cm dari ujung ekor mencit menggunakan gunting bedah. Darah dibiarkan menetes pada kertas whatman setiap 30 detik. Waktu perdarahan diamati menggunakan stopwatch mulai dari tetes darah pertama sampai darah berhenti menetes. Kemudian waktu perdarahan di catat. Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk, dan diperoleh data berdistribusi normal, kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas dengan Levene, dan diperoleh data homogen. Lalu dilanjutkan dengan uji parametrik One way Anova menunjukkan adanya perbedaan lamanya waktu perdarahan ekor pada seluruh kelompok penelitian dan hasil uji LSD antar kelompok penelitian menunjukkan antar kelompok K(-) dengan kelompok K(+), kelompok P(1), kelompok P(2), dan kelompok P(3) terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan antar kelompok K(+) dengan kelompok P(1) dan kelompok P(2) dengan kelompok P(3) tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditarik kesimpulan bahwa ekstrak biji edamame (Glycine max L. Merril) dapat memperpendek waktu perdarahan ekor pada kelompok mencit strain BALB/c. Kandungan flavonoid, tanin, dan saponin pada ekstrak biji edamame memiliki efek yang sinergis untuk memperpendek waktu perdarahan. Senyawa flavonoid berfungsi menghambat kinerja prostasiklin. Prostasiklin yang bekerja berlawanan dengan. Plasminogen Activator Inhibitor-1 (PAI-1), akan meningkatkan PAI-1. Saponin berperan dengan menginduksi PAI-1. PAI-1 yang tinggi mencegah pembentukan plasminogen menjadi plasmin. Tanin bekerja dengan menghambat aktivasi plasmin, yang mana hambatan tersebut memicu reseptor GPIb dan GPIIb/GPIIIa berikatan dengan sub-endotel dan fibrinogen untuk meningkatkan pembentukan sumbat trombosit sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama: drg. Budi Yuwono, M.Kes Dosen Pembimbing Pendamping: Dr. drg. Muhammad Nurul Amin, M.Kesen_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectEdamame (Glycine max L. Merril)en_US
dc.subjectHemostasisen_US
dc.subjectWaktu Perdarahan Ekor (Tail bleeding time)en_US
dc.subjectLukaen_US
dc.titleEfektivitas Ekstrak Biji Edamame (Glycine max L. Merril) Terhadap Waktu Perdarahan Ekor Pada Mencit Strain BALB/cen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Budi Yuwono, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. drg. Muhammad Nurul Amin, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Desember_2023_5en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 03en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record