Efektivitas Beauveria bassiana dalam Pengendalian Hama Penggerek Ranting Kopi Robusta Xylosandrus compactus (Coleoptera: Curculionidae) dan Pemanfaatannya sebagai Buku Ilmiah Populer

Abstract

Kopi (Coffea L.) merupakan tanaman tropis yang menghasilkan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Indonesia adalah negara produsen biji kopi keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, Kolombia. Xylosandrus compactus merupakan salah satu hama utama lebih dari 200 inang, salah satunya tanaman kopi robusta. X. compactus menyerang tanaman dengan mengebor cabang dan memasukkan jamur simbiosis (jamur ambrosia) ke dalam tanaman inang sebagai sumber makanannya. Proses pembuatan lubang yang dilakukan ham aini menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang ditandai dengan ujung ranting layu, menguning, dan kemudian mati. Usaha pengendalian serangga hama tanaman kopi oleh petani umumnya dengan aplikasi pestisida kimia. Aplikasi pestisida kimia selain mudah diaplikasikan, dan hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat, penggunaan pestisida ini juga berdampak negative terhadap petani, lingkungan, tanaman, dan masyarakat sebagai konsumen. Salah satu alternatif pengendalian Organisme Pengganggu Tanman (OPT) yaitu pengendalian secara hayati dengan menggunakan Agensia Pengendali Hayati (APH). Beauveria bassiana merupakan salah satu agensia pengendali hayati yang tersebar luas dan sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama. B. bassiana adalah salah satu cendawan entomopatogen yang berperan sebagai musuh alami. B. bassiana menginfeksi serangga hama dengan mengeluarkan toksin beauvericin, beauverolide, bassianolid, isarolid, dan asam oksalat yang dapat menghancurkan kutikula serangga. Cendawan ini mampu menjadi biopestisida yang ramah lingkungan karena tidak menimbulkan dampak negative terhadap kelangsungan serangga berguna, khususnya predator maupun parasitoid pada stadia tertentu, sehingga mampu menjadi agensia hayati untuk pengendalian hama serta berbagai jenis penyakit tanaman, dan alternatif pengganti pestisida sintetik. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas (LC50) konsentrasi B. bassiana dalam mengendalikan hama penggerek ranting kopi robusta X. compactus serta menganalisis kelayakan buku ilmiah populer dan manfaatnya untuk digunakan sebagai sumber informasi yang dapat memberi wawasan bagi pembacanya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PUSLITKOKA), Jember, Jawa Timur. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji kelayakan buku ilmiah populer. Metode penelitian yang dilakukan yaitu diawali dengan rearing serangga hama penggerek ranting kopi robusta X. compactus, setelah itu pembuatan spora murni B. bassiana dalam bentuk tepung yang digunakan untuk uji pendahuluan dan uji akhir. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui efek pemberian serial konsentrasi cendawan entomopatogen B. bassiana terhadap serangga X. compactus dan untuk mengetahui LC5 dan LC95. Uji akhir menggunakan 6 perlakuan (100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, kontrol negatif, dan kontrol positif) dengan 4 kali pengulangan yang masing-masing menggunakan 20 imago uji yang berumur 5 hari yang diamati selama 7 hsa. Data yang didapat dianalisis dengan analisis probit untuk mengetahui LC50 dan LT50 menggunakan Minitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang paling efektif dalam mengendalikan serangga hama penggerek ranting kopi robusta X. compactus yaitu perlakuan 400 ppm dengan mortalitas tertinggi senilai 92,5%. Berdasarkan nilai LC50 menunjukkan bahwa konsentrasi 254,24 ppm dapat membunuh 50% populasi Xylosandrus compactus dan nilai rata-rata LT50 yaitu selama 6,62 hari.