Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/99524
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSETYORINI, Dyah-
dc.contributor.advisorBUDIRAHARJO, Roedy-
dc.contributor.authorPRASOJO, Salsabila Dewinta Anggi-
dc.date.accessioned2020-07-01T15:02:39Z-
dc.date.available2020-07-01T15:02:39Z-
dc.date.issued2020-02-11-
dc.identifier.nimNIM161610101004-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99524-
dc.description.abstractDown syndrome adalah kelainan genetik autosomal yang dapat terjadi pada laki – laki dan perempuan dengan kelebihan satu kromosom 21 (trisomi 21). World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat 8 juta penderita Down syndrome di dunia. Jumlah anak lahir dengan kelainan kromosom per tahunnya 3.000 – 5.000. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan menyebutkan, di Indonesia, terdapat 0,12% penderita Down syndrome pada tahun 2010. Angka tersebut meningkat hingga 0,13% di tahun 2013. Kelainan gigi terjadi lima kali lebih besar daripada populasi normal. Kelainan gigi yang paling sering terjadi adalah kelainan pada bentuk, jumlah, dan ukuran gigi. Kabupaten Jember memiliki Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan beberapa siswa merupakan penderita Down syndrome. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran klinis kelainan bentuk, jumlah, dan ukuran gigi pada penderita Down syndrome di SLB Negeri Patrang, SLB – C TPA Jember, dan SLB – C YPA Bintoro Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di SLB Negeri Patrang, SLB – C TPA Jember, dan SLB – C YPA Jember. Subjek penelitian sebanyak 20 siswa penderita Down syndrome yang telah memenuhi kriteria . Hasil penelitian yang telah didapatkan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan dilakukan penghitungan persentase. Hasil penelitian didapatkan jumlah kelainan gigi tertinggi pada penderita Down syndrome usia 9 – 26 tahun adalah kelainan ukuran gigi dengan persentase 40% atau sebanyak 8 subjek, kelainan bentuk gigi dengan persentase 25% atau sebanyak 5 subjek, dan kelainan jumlah gigi dengan persentase 0% atau tidak ditemukan pada semua subjek penelitian. Saran dari penelitian ini perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan jumlah subjek yang lebih besar dengan variabel yang berbeda dan menggunakan radiografi panoramik.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectDown syndromeen_US
dc.subjectKelainan Bentuk Gigien_US
dc.subjectRongga Muluten_US
dc.subjectPerkembangan Gigien_US
dc.titleGambaran Klinis Kelainan Bentuk, Jumlah, dan Ukuran Gigi Pada Penderita Down syndrome di SLB Negeri Patrang, SLB – C TPA Jember, dan SLB – C YPA Bintoro Jemberen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigi-
dc.identifier.kodeprodi1610101-
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Salsabila Dewinta Anggi Prasojo - 161610101004.pdf3.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools