Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/99466
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMURTAQIB, Murtaqib
dc.contributor.advisorKUSHARIYADI, Kushariyadi
dc.contributor.authorMAHENDRA PUTRA, Fikri
dc.date.accessioned2020-06-30T03:04:50Z
dc.date.available2020-06-30T03:04:50Z
dc.date.issued2019-12-23
dc.identifier.nim152310101222
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99466
dc.description.abstractHemodialisa adalah suatu metode pengobatan untuk gagal ginjal akut maupun kronik. Pasien yang menjalani hemodialisa akan mengalami peningkatan kerja hormon adrenalin. Adanya peningkatan kerja adrenalin akan membuat hormon kortisol semakin tinggi. Penyakit yang dialami seseorang dapat mempengaruhi stres bagi penderitanya. Kondisi psikologis yang dialami oleh pasien hemodialisa dapat menjadi gangguan dalam melakukan perawatan diri secara mandiri. Perawatan diri bagi pasien yang menjalani hemodialisa sangat penting khususnya pada pembatasan cairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara stres dengan self care pada pasien yang menjalani hemodialisa di Unit Hemodialisa RS dr. Haryoto Lumajang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Terdapat dua variabel yang diukur yaitu variabel independen yaitu stres dan variabel dependen yaitu self care. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan pendekatan consecutive sampling. Penghitungan sampel menggunakan rumus slovin dengan error tolerance 0,05 dan didapatkan hasil 128 responden. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Perceived Scale untuk mengukur stres pada pasien yang berjumlah 10 item pertanyaan dan kuesioner Self Care of CKD Index untuk mengukur self care oleh pasien yang menjalani terapi hemodialisa dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 25 item. Hasil dari penelitian ini pasien yang mengalami kondisi stres ringan menunjukkan 8 orang (6,3%), stres sedang sebanyak 33 orang (25,8%), stres berat berjumlah 87 orang (68%). Dan hasil dari pengukuran self care pada pasien hemodialisa didapatkan 4,7% tidak tergantung, 66,4% ketergantungan sebagian, dan 28,9% ketergantungan penuh. Hasil uji statistik spearman dengan p value < α yaitu 0,001 < 0,05 yang memiliki arti Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara stres dengan self care dalam pengelolaan pembatasan cairan pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara stres dengan self care dalam pengelolaan pembatasan cairan pada pasien yang menjalani terapi hemodialisa. Semakin rendah nilai stres maka semakin tinggi nilai dari self care. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dan memberikan penanganan bagi kondisi-kondisi yang menjadi efek samping dari hemodialisaen_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectTINGKAT STRESen_US
dc.subjectSELF CAREen_US
dc.subjectPEMBATASAN CAIRANen_US
dc.subjectPASIEN HEMODIALISAen_US
dc.titleHubungan Tingkat Stres dengan Self care dalam Pengelolaan Pembatan Cairan pada Pasien Hemodialisa di RSUD dr. Haryoto Lumajangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiKeperawatan
dc.identifier.kodeprodi2310101
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Fikri Mahendra Putra -152310101222.pdf3.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools