Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/99437
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | DAFIK | - |
dc.contributor.advisor | TIRTA, I Made | - |
dc.contributor.author | ANGGRAENI | - |
dc.date.accessioned | 2020-06-29T03:46:09Z | - |
dc.date.available | 2020-06-29T03:46:09Z | - |
dc.date.issued | 2019-01-02 | - |
dc.date.submitted | ||
dc.identifier.nim | 170220101020 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99437 | - |
dc.description.abstract | Pendidikan Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan tujuan pendidikan dan perkembangan zaman. Adanya kompetisi tingkat dunia juga mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia. Peserta didik dituntut untuk bisa bersaing pada kompetisi dunia tersebut. Agar dapat bersaing ditingkat dunia, peserta didik harus memiliki kemampuan berfikir formal, salah satunya adalah keterampilan combinatorial thinking. Combinatorial thinking meliputi semua kombinasi benda – benda, gagasan – gagasan, atau proposisi – proposisi yang mungkin. Sampai saat ini, metode pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran di tingkat perguruan tinggi menggunakan metode pembelajaran tradisional atau lebih dikenal dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional yang sering dilakukan adalah metode ceramah, yaitu pembelajaran berpusat pada dosen dan mahasiswa hanya mendengarkan saja. Pembelajaran ini dianggap kurang efektif karena mahasiswa sebagai peserta didik akan pasif, sehingga mahasiswa tidak memiliki keterampilan – keterampilan yang dibutuhkan pada masa sekarang ini. Discovery learning adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam pelaksanaannya, siswa sebagai peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam bentuk akhir. Dari penjelasan tersebut, model pembelajaran discovery learning sesuai untuk meningkatkan kemampuan combinatorial thinking mahasiswa Local super antimagic face coloring adalah salah satu kajian yang ada pada teori graf yang melibatkan pelabelan titik dan pelabelan sisi. Dalam kajian ini, mahasiswa sebagai peserta didik akan mengembangkan keterampilan combinatorial thinking yang mereka miliki. Selain itu, model pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran kajian local super antimagic face coloring adalah discovery learning. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan model pembelajaran disccovery learning dalam meningkatkan kemampuan combinatorial thinking mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kajian local super antimagic face coloring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6,82% mahasiswa berkemampuan combinatorial thinking rendah, 50% mahasiswa berkemampuan combinatorial thinking sedang, dan 43,18% mahasiswa berkemampuan combinatorial thinking tinggi. Jika dibandingkan dengan hasil pre test sebelumnya, terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan combinatorial thinking mahasiswa pada kelas eksperimen. Perbedaan hasil post test pada kelas kontrol dan eksperimen jelas terlihat. Peningkatan kemampuan combinatorial thinking pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini juga diperkuat dengan uji independent sample t test yang dilakukan pada hasil post test kedua kelas. Uji independent sample t test dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata – rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. diterima apabila nilai berada diantara nilai dan nilai sedangkan ditolak apabila tidak berada diantara nilai dan nilai . Karena data post test dari kedua kelas homogen yang ditunjukkan dengan nilai , maka data yang dipakai adalah data yang terdapat pada kolom equal variances assumed. Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai . Setelah perhitungan terhadap menggunakan microsoft excel, dihasilkan . Dari hasil tersebut, maka dapat diketahui bahwa tidak berada diantara nilai . Selanjutnya, nilai yang berarti bahwa nilai . Dari analasis tersebut, dapat disimpulkan bahwa ditolak diterima yang berarti bahwa ada perbedaan rata – rata nilai post test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. | en_US |
dc.language.iso | Ind | en_US |
dc.subject | DISCOVERY LEARNING | en_US |
dc.subject | COMBINATORIAL THINKING | en_US |
dc.subject | LOCAL SUPER ANTIMAGIC FACE COLORING | en_US |
dc.title | Efektivitas Penerapan Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Combinatorial Thinking Mahasiswa Menyelesaikan Masalah Kajian Local Super Antimagic Face Coloring | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.prodi | PENDIDIKAN MIPA | - |
dc.identifier.kodeprodi | 0220101 | - |
Appears in Collections: | MT-Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Anggraeni-170220101020.pdf | 858.64 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.