Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/99109
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHobri-
dc.contributor.advisorSusanto-
dc.contributor.authorSahnawi-
dc.date.accessioned2020-06-02T04:16:23Z-
dc.date.available2020-06-02T04:16:23Z-
dc.date.issued2019-07-12-
dc.date.submitted
dc.identifier.nim170220101025-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/99109-
dc.description.abstractMatematika merupakan ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan mental yang tinggi (Hudojo, 1998). Matematika yang bersifat abstrak menyebabkan kesulitan tersendiri yang harus dihadapi oleh siswa untuk mempelajarinya dan guru untuk mengajarkannya kepada siswa. Siswa menganggap matematika sukar dipahami dan menjadi momok yang menakutkan. (Adre’Heck,2003) menyatakan bahwa pendidikan matematika di Indonesia menghadapi berbagai masalah diantaranya: sebagian besar sikap siswa terhadap matematika negatif, selain itu siswa juga menganggap matematika sulit dan membosankan.Ketakutan siswa terhadap matematika membuat siswa menjadi tidak memahami konsep sehingga sulit memahami ilmu matematika. Konsep dasar pada matematika harus benar-benar dikuasai sejak awal, sebelum mempelajari matematika lebih lanjut. Dengan memahami konsep terlebih dahulu, siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran selanjutnya. Dari hasil pengamatan dibeberapa sekolah, masih ada beberapa guru yang menggunakan metode pembelajaran klasik berbasis behaviorisme dalam menyajikan pelajaran. Metode ini terpusat pada guru, sehingga dominasi guru akan menyebabkan siswa hanya mendengarkan, mencatat dan mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran seperti ini cenderung membosankan. Pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa belajar dengan cara menghafal yang mengakibatkan tidak timbul pengertian atau pemahaman. Selain itu, belajar matematika bagi siswa menjadi tidak bermakna, sehingga pemahaman siswa tentang konsep matematika sangat lemah.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.subjectPembelajaranen_US
dc.subjectPenerapan Modelen_US
dc.titlePengaruh Penerapan Model Pembelajaran Auditory Intelectually Repetition ( Air ) Berbasis Learning Community Terhadap Kreativitas Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus DI MTS Negeri 1 Lumajangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiMagister Pendidikan Matematika-
dc.identifier.kodeprodi0220101-
Appears in Collections:MT-Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
S a h n a w i - 170220101025 #.pdf6.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.