Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/97765
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuratno-
dc.contributor.advisorYushardi-
dc.contributor.authorKhotimah, Khusnul-
dc.date.accessioned2020-04-05T20:19:47Z-
dc.date.available2020-04-05T20:19:47Z-
dc.date.issued2019-07-04-
dc.date.submitted
dc.identifier.nim170220104011-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97765-
dc.description.abstractPemilihan model pembelajaran yang digunakan di kelas merupakan salah satu kegiatan awal untuk meningkatkan pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik pelajaran dan kebutuhan peserta didik, agar pembelajaran lebih bermakna, mudah dipahami, menarik, dan menyenangkan (Purba, 2018). Oleh karena itu kesesuaian antara model pembelajaran dan karakteristik pokok bahasan dalam hal ini karakteristik IPA sangatlah penting untuk dapat melaksakan pembelajaran yang bermakna. Salah satu solusi untuk mengatasi pemasalahan tersebut adalah dengan penggunaan model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dengan diskusi, presentasi, tanya jawab, dan siswa dapat melakukan pengamatan atau penyelidikan sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar dan memberdayakan keterampilan proses sains siswa. Model pembelajaran RAIDS diharapkan mampu memberdayakan keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA. Keterampilan proses sains penting untuk diberdayakan karena memiliki peranan penting dalam pembiasaan sains pada proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA sehingga siswa dapat melakukan pembelajaran IPA yang sesuai dengan langkah ilmiah dalam sains. Model pembelajaran RAIDS menekankan pada penguasaan materi pada siswa dengan pembiasaan membaca, berdiskusi, tanya jawab sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Reading, Arranging, Investigating, Discussing, Sharing (RAIDS) merupakan pengembangan model pembelajaran yang mempadukan model pembelajaran Muhadatsah dengan model Inkuiri Terbimbing yaitu pemabahan tahap pembiasaan siswa untuk membaca materi sebelum berkelompok dan menekankan tahap tanya jawab pada saat kegiatan presentasi untuk melihat tingkat pemahaman siswa. Sehingga pengembangan model pembelajaran Reading, Arranging, Investigating, Discussing, Sharing (RAIDS) memiliki konsep pembelajaran yang membiasakan siswa untuk membaca materi dan memahami permasalah yang diberikan, kemudian melakukan penyelidikan/pengamatan bersama kelompok dan tanya jawab. Adapun hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan model pembelajaran RAIDS (Reading, Arranging, Investigating, Discussing, Sharing), Hasil validasi buku panduan model pembelajaran sebesar 83,7% termasuk dalam kategori sangat valid. Rerata hasil validasi silabus sebesar 86,2% termasuk dalam kategori sangat valid. Hasil validasi RPP sebesar 87,8% termasuk dalam kategori sangat valid. Hasil validasi keterlaksanaan pembelajaran sebesar 90,8% termasuk dalam kategori sangat valid. Hasil validasi keterampilan proses sains sebesar 87,5 termasuk dalam kategoru sangat valid. Hasil validasi materi sebesar 81,1% termasuk dalam kategori sangat valid. Hasil validasi tes hasil belajar (THB) sebesar 87,8% termasuk dalam kategori sangat valid. Didapatkan rerata hasil validasi produk keseluruhan oleh ahli dan praktisi 86,5% dengan kategori sangat valid, sehingga model pembelajaran RAIDS valid untuk pembelajaran IPA. Hasil uji keefektifan menunjukkan rerata N-Gain hasil belajar ranah kognitif siswa pada kelompok kecil sebesar 0,78 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil N-Gain hasil belajar ranah afektif adalah 1,54 termasuk dalam kategori tinggi. Hasil rerata skor tes performansi keterampilan proses sebesar 85,7% dengan kategori sangat baik. Rerata N-Gain hasil belajar ranah kognitif siswa pada kelompok besar sebesar 0,55 termasuk dalam kategori sedang. Hasil N-Gain hasil belajar ranah afektif adalah 0,42 termasuk dalam kategori sedang. Hasil rerata skor tes performansi keterampilan proses sebesar 78,7% dengan kategori baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran RAIDS efektif terhadap kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA. Hasil uji kepraktisan pada uji kelompok kecil untuk respon siswa mendapatkan rerata skor bertutut-turut sebesar 94,4% dengan kategori sangat baik dan keterlaksanaan pembelajaran mendapatkan skor mencapai 91,1% dengan kategori praktis. Pada uji kelompok besar untuk respon guru dan respon siswa mendapatkan rerata skor bertutut-turut sebesar 80,8% dan 92,8% dengan kategori sangat baik dan keterlaksanaan pembelajaran mendapatkan skor mencapai 93,7% dengan kategori praktis. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran RAIDS praktis terhadap kemampuan kognitif dan keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran IPA..en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherProgram Studi Pendidikan IPA; Jurusan Magister Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jemberen_US
dc.subjectModel Pembelajaran RAIDSen_US
dc.subjectReading, Arranging, Investigating, Discussing, Sharingen_US
dc.subjectPembelajaran IPAen_US
dc.subjectDaerah Perkebunan Kopien_US
dc.titlePengembangan Model Pembelajaran RAIDS (Reading, Arranging, Investigating, Discussing, Sharing) pada Pembelajaran IPA Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya di Daerah Perkebunan Kopien_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:MT-Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Khusnul Khotimah -170220104011.pdf2.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.