Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/97455
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWALUYO, Joko-
dc.contributor.advisorIQBAL, Mochammad-
dc.contributor.authorYULIVARTA, Avishia Prisma-
dc.date.accessioned2020-03-30T00:57:28Z-
dc.date.available2020-03-30T00:57:28Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97455-
dc.description.abstractBerdasarkan kualitas biologi air bersih dapat dikatakan layak digunakan apabila air tersebut tidak mengandung mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, air bersih yang digunakan masyarakat di Kabupaten Jember belum diketahui kelayakannya bagi kesehatan tubuh manusia. Secara Kimia air yang layak dikonsumsi adalah air yang memiliki pH 6,5-8,5. Apabila air memiliki pH kurang atau lebih dari 6,5-8,5 maka air tersebut tidak layak digunakan. Secara fisika juga perlu diperhatikan. Air yang layak dikonsumsi adalah air yang jernih serta tidak mengandung bau dan rasa. Apabila air memiliki bau maupun rasa secara mutlak bahwa air tersebut memiliki tingkat pencemaran yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kualitas biologi, kimia, fisika, pada air sumur Kabupaten Jember yang berdasarkan PERMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang “Persyaratan Kualitas Air Minum”. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium mikrobiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Penelitian diawali dengan pengambilan sempel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kemudian melakukan uji MPN, uji derajat keasaman (pH), uji organoleptik, uji TDS, dan uji kadar oksigen terlarut (DO) terhadap masing-masing sampel. Uji MPN dilakukan dengan 3 tahap yakni uji pendugaan, uji penegasan, dan uji kepastian yang masing-masing dilakukan tiga kali pengulangan. Uji derajat keasaman menggunakan pH meter. Uji Organoleptik warna, bau dan rasa menggunakan 10 responden terpilih berdasarkan hasil tes kondisi fisik yang diperoleh dari angket. Sementara untuk uji TDS yaitu menghitung padatan terlarut tiap sampel dalam satuan mg/L (ppm). Dan uji kadar oksigen terlarut menggunakan alat DO meter dalam satuan ppm (part per million). Hasil analisis kualitas biologi, kimia, fisika pada air sumur berdasarkan kepadatan penduduk didapatkan hasil bahwasannya terdapat enam air sumur yaitu air sumur K2, air sumur K3, air sumur A1, air sumur A2, air sumur A3, dan air sumur air sumur T3 yang tidak aman untuk dikonsumsi. Pada aspek kualitas fisika berupa TDS dari sembilan sampel dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi dan dari segi aspek organoleptik dari segi warna terdapat dua sampel yang tidak layak konsumsi yaitu A2 dan A3, dari segi bau terdapat dua sampel yang tidak layak konsumsi yaitu sampel A1 dan A2, sedangkan dari segi rasa seluruhnya aman untuk dikonsumsi. Sedangkan dari segi aspek kimia dari sembilan sampel seluruhnya dapat dikatakan aman untuk dikonsumsi baik dari segi derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO) karena masih dibawah batas maksimum yang ditentukan oleh Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/ 2010. Antara kepadatan penduduk dengan kualitas biologi tidak terdapat hubungan yang signifikan yang ditandai dengan nilai signifikansi yaitu 0,343. Antara kepadatan penduduk dengan kualitas fisika air sumur terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai signifikasni yaitu 0,043. Antara hubungan kepadatan penduduk dengan kualitas kimia dapat disimpulkan bahwasannya antara kepadatan penduduk dengan derajat keasaman air (pH) tidak terdapat korelasi yang signifikan yang ditandai dengan nilai signifikansi sebesar 0,297. Sedangkan antara kepadatan penduduk dengan kadar oksigen terlarut (DO) memiliki nilai signifikani sebesar 0,001 yang berarti antara keduanya terdapat hubungan yang signifikan. Kepadatan penduduk berkorelasi negatif dengan kadar oksigen terlarut (DO) yang mana harga negatif berarti kenaikan jumlah penduduk diikuti dengan penurunan kadar oksigen terlarut (DO). Selanjutnya adapun uji kelayakan buku ilmiah populer diperoleh rerata nilai validasi adalah 85%. Berdasarkan rata-rata nilai validasi yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa produk buku ilmiah yang telah disusun layak untuk dijadikan media informasi bagi masyarakat. Hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan PERMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 maka dapat disimpulkan bahwa dari segi aspek biologi air bersih yang dikonsumsi masyarakat enam dari sembilan sampel tidak memenuhi syarat dan tidak layak dikonsumsi. Secara aspek kimia semua sampel memenuhi syarat. Sedangkan dari segi aspek fisika seluruh sampel memenuhi persyaratan sesuai dengan PERMENKES RI No.492/MENKES/ PER/IV/2010.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries150210103001;-
dc.subjectKualitas Biologien_US
dc.subjectKimiaen_US
dc.subjectFisikaen_US
dc.subjectAir Sumuren_US
dc.subjectKepadatan Penduduken_US
dc.subjectPemanfaatannyaen_US
dc.titleHubungan Kualitas Biologi, Kimia, Fisika Air Sumur Dengan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Jember dan Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populeren_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Avishia Prisma Yulivarta - 150210103001_.pdf5.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools