Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/97366
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorJayus, Jayus-
dc.contributor.authorPiluharto, Bambang-
dc.contributor.authorNurhayati, Nurhayati-
dc.contributor.authorQoriatul W, Rizky-
dc.date.accessioned2020-03-16T07:02:35Z-
dc.date.available2020-03-16T07:02:35Z-
dc.date.issued2014-10-21-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/97366-
dc.descriptionSeminar Sinergi Pangan, Pakan dan Energi Terbarukan - SPRINT 2014en_US
dc.description.abstractSalah satu alternatif untuk meningkatkan produksi bioetanol pada media molases tebu adalah dengan mengeksplorasi strain yeast Saccharomyces cereviciae, diantaranya strain ATCC 9763 dan FNCC 3210. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat morfologi dan fisiologi serta menge tahui pengaruh pH terhadap perubahan kadar gula total, lama fermentasi, populasi mikroba, dan untuk mengetahui kadar etanol tertinggi dari variasi media molases dan glukosa menggunakan ketiga strain tersebut. pH media untuk produksi etanol ditetapkan melalui uji coba menggunakan glukosa yang diatur pada serajad brix 14 % dan variasi pH 4.0; 4.5; 5.0; dan 5.5, yang telah ditambahkan sumber mineral, nitrogen dan fosfat (NPK pupuk dan HPO4) difermentasi dengan S. cereviciae pada suhu ruang tanpa ada perlakuan aerasi. Profil pertumbuhan mikroba serta bioetanol diamati setiap 4 jam selama 24 jam. Selama fermentasi, terjadi peningkatan populasi mikroba, dan penurunan kadar gula. Karakterisasi fenotip dari ketiga strain dilakukan terhadap sifat morfologi dan fisiologinya, termasuk pengukuran besar ukuran sel. Rata-rata ukuran sel dari ketiga jenis strain adalah 5-9 μm setelah 24-48 jam fermentasi. Strain ATCC 9763 dan FNCC 3210 mampu menghasilkan kadar bioetanol yang relative sama yakni + 4 %, lebih besar dari strain BATAN yang hanya memproduksi etanol sebesar 2,5%, tetapi produksi bioetanol oleh kedua strain pertama lebih rendah dibanding kemampuan ragi komersial yang mampu menghasilan kadar bioetanol 7%. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh sumber N dan P yang dipakai pada pengujian ragi komersial adalah ammonium posfat. Kedua strain ATCC 9763 dan FNCC3210 memiliki potensi untuk produksi etanol secara fermentasi aerob, teknik produksi bioetanol yang akhir-akhir ini dikembangkan oleh beberapa produsen.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherUPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPPTK) LIPIen_US
dc.subjectSaccharomyces cerevicaeen_US
dc.subjectfisiologien_US
dc.subjectmorfologien_US
dc.subjectmolasesen_US
dc.subjectbioetanolen_US
dc.titleKarakterisasi Fenotip Saccharomyces cerevisiae Strain ATCC 9763 dan FNCC 3210 untuk Produksi Bioetanol pada Media Molases Tebuen_US
dc.typeArticleen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI1710101#Teknologi Hasil Pertanian-
dc.identifier.nidnNIDN0016056803-
dc.identifier.nidnNIDN0003077110-
dc.identifier.nidnNIDN0010047903-
Appears in Collections:LSP-Conference Proceeding

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F. TP_Prosiding_Jayus_Karakterisasi Fenotip Saccharomyces cerevisiae Strain ATCC 9763.pdf1.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.