Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/94480
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSOEPENO, Bambang-
dc.contributor.advisorSUMARNO-
dc.contributor.authorAZAHRA, Fatma-
dc.date.accessioned2019-11-20T06:11:50Z-
dc.date.available2019-11-20T06:11:50Z-
dc.date.issued2018-08-
dc.identifier.nimNIM140210302003-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94480-
dc.description.abstractHasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi kesenian tradisional di kabupaten Jember sebelum terbentuknya Forum Kesenian Jember (FKJ) kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan pendataan kesenian yang baru dilakukan pada tahun 2007 oleh Dinas Priwisata dan Kebudayaan kabupaten Jember. Selain masalah pendataan juga dikarenakan tidak adanya bantuan dari pemerintah kepada para seniman sehingga para seniman hanya mengandalkan dana mandiri dan ada juga yang melalui arisan kesenian. Karena ingin memberikan wadah bagi para seniman untuk mengaspirasikan keluhkesah mereka terhadap kehidupan kesenian maka dibentuklah Forum Kesenian Jember (FKJ). Forum Kesenian Jember (FKJ)merancang beberapa program kerja yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan Forum Kesenian Jember (FKJ). Namun, pemerintah kabupaten masa itu tidak merespon program kerja yang disusun oleh Forum Kesenian Jember (FKJ) sehingga belum samapai berjalan lama, Forum Kesenian Jember (FKJ) bubar. Kemudia di tahun 2006 terbentuklah Dewan Kesenian Jember (DKJ) yang tujuannya sama dengan Forum Kesenian Jember (FKJ) sehingga seringkali Forum Kesenian Jember (FKJ) disebut sebagai cikal bakal dari Dewan Kesenian Jember (DKJ). Dewan Kesenian Jember (DKJ) terbentuk karena mirisnya para seniman di Jember melihat kondisi kesenian yang berantakan kemudian muncullah ide untuk membentuk dewan kesenia di kabupaten Jember. Setelah diadakan pertemuan di aula Dinas Pendidikan kabupaten Jember untuk membentuk para pengurusnya maka dibuatlah Akta Notaris sebagai dasar organisasi. Agar Dewan Kesenian Jember (DKJ) dianggap legal keberadaannya, maka dikeluarkanlah Peraturan Bupati Nomor 60 Tahun 2006. Adanya Peraturan Bupati tersebut menjadikan Dewan Kesenian Jember (DKJ) sebagai organisasi legal yang jelas visi dan misinya. Faktas tersebut menunjukkan kesesuaian dengan teori peranan bahwa Dewan Kesenian Jember (DKJ) memiliki norma berupa dasar hukum sebagai legalitas keberadaan mereka dalam masyarakat.Dewan Kesenian Jember melakukan beberapa usaha untuk menjalankan tugas sebagai pelestarian kesenian seperti pendataan kesenian tradisional pada periode tahun 2006-2010, mengajukan proposal pencairan dana hibah untuk menyelenggarakan kegiatan kesenian pada periode tahun 2011-2015. Pendataan kesenian berfungsi untuk mengetahui jumlah dan macammacam kesenia tradisional yang ada di kabupaten Jember. Pendataan tersebut guna untuk memberikan informasi kepada para seniman untuk memiliki Nomor Induk Kesenian. Dana hibah yang didapatkan oleh Dewan Kesenian Jember (DKJ) berguna untuk membantu dalam melaksanakan program Dewan Kesenian Jember (DKJ) serta dana hibah tersebut juga didapatkan oleh bebrapa kelompok seni tradisional yang dapat membantu mereka dalam berkesenian. Beberapa kegiatan Dewan Kesenian Jember (DKJ) seperti festival musik patrol, apresiasi tradisional, festival seni. Selain mengadakan kegiatan seni, Dewan Kesenian Jember (DKJ) juga mengapresiasi kegiatan seni dari para seniman tradisional dengan menghadiri kegiatan seni mereka. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi kesenian tradisional di kabupaten Jember sebelum terbentuknya Forum Kesenian Jember (FKJ) kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dibuktikan dengan pendataan kesenian yang baru dilakukan pada tahun 2007 oleh Dinas Priwisata dan Kebudayaan kabupaten Jember. terbentuknya Forum Kesenian Jember (FKJ) meupakan cikal bakal lahirnya Dewan Kesenian Jember (DKJ) karena tujuan Forum Kesenian Jember (FKJ) juga memajukan kesenian serta kelestarian kesenian yang ada di kabupaten Jember. Dewan Kesenian Jember (DKJ) melaksanakan tugasnya melalui kegiatan kesenian maupun diskusi kesenian dengan para seniman. Dewan Kesenian Jember (DKJ) tidak dapat melaksankan tugasnya secara optimal karena para pengurus yang tidak dapat berkontribusi banyak serta kurangnya dana untuk mendukung pelaksanaan tugas dari Dewan Kesenian Jember (DKJ).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries140210302003;-
dc.subjectDewan Kesenian Jember (DKJ)en_US
dc.subjectPelestarian Kesenian Tradisionalen_US
dc.titlePeranan Dewan Kesenian Jember (DKJ) Dalam Pelestarian Kesenian Tradisional di Kabupaten Jember Tahun 2006-2015en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Fatma Azahra-140210302003_.pdf3.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools