Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/94397
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | KOEKOEH K.W., R. | - |
dc.contributor.advisor | LISTYADI, Digdo | - |
dc.contributor.author | CHRISTANTO, Yossi | - |
dc.date.accessioned | 2019-11-18T01:07:45Z | - |
dc.date.available | 2019-11-18T01:07:45Z | - |
dc.date.issued | 2019-02 | - |
dc.identifier.nim | NIM151910101112 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94397 | - |
dc.description.abstract | Alat pendingin tidak hanya dapat dijumpai di industri-industri besar, tetapi hampir setiap orang saat ini memiliki alat pendingin di rumahnya. Kulkas merupakan salah satu jenis mesin pendingin. Kulkas mempunyai beberapa komponen utama yaitu kompresor, kondensor, alat ekspansi atau kapiler, dan evaporator. Separation condenser adalah jenis kondensor dimana telah mengalami modifikasi pada model pemisah dua fasa. Separation condenser terbukti menghasilkan prestasi kerja mesin pendingin yang baik. Pada laju aliran massa yang sama, suhu keluar kondensor lebih rendah sebesar 1,3 K dalam separation condenser dibandingkan dengan baseline condenser. Laju aliran kondensat 6,1% lebih banyak juga dalam separation condenser (Li dan Hrnjak, 2017). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membandingkan beberapa jenis variasi antara separation condenser 8/8, separation condenser 6/8, separation condenser 4/8 dan baseline condenser. Data yang diperoleh pada penelitian ini meliputi suhu dan tekanan. Pengambilan data dilakukan selama 180 menit dengan interval waktu 15 menit dan dengan 3 kali pengulangan pengambilan data pada setiap variasi penelitian dengan menunggu waktu steady state selama 3 jam. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa COP tertinggi terdapat pada rangkaian variasi separation condenser 6/8 sebesar 18,8204; sedangkan nilai COP terendah terdapat pada rangkaian variasi menggunakan baseline condenser sebesar 16,0314. Hasil COP ini dipengaruhi oleh volume ruang sirkulasi refrigerant memiliki ruang yang cukup dan juga pada separation condenser 6/8 terjadi pemisahan fasa antara fasa gas dan fasa cair sehingga refrigerant dapat terpisah sempurna. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 151910101112; | - |
dc.subject | Separation Condenser | en_US |
dc.subject | Mesin Pendingin | en_US |
dc.subject | Double Evaporator | en_US |
dc.title | Analisis Variasi Jumlah Pipa U Separation Condenser Terhadap Unjuk Kerja Mesin Pendingin Menggunakan Double Evaporator | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Yossi Christanto - 151910101112_.pdf | 4.62 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools