Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/94332
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSusanto-
dc.contributor.authorURSULASARI, Yuan-
dc.contributor.authorSunard-
dc.date.accessioned2019-11-14T04:15:29Z-
dc.date.available2019-11-14T04:15:29Z-
dc.date.issued2019-07-01-
dc.identifier.nim170220101003-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94332-
dc.description.abstractGeometri merupakan pokok bahasan matematika yang banyak terkait dengan penerapan matematika dalam masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Siswa banyak mengalami kesulitan dalam menerapkan pengetahuan geometrinya karena mereka kurang memahami sifat-sifat bangun. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kemampuan mereka memecahkan masalah geometri dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi mereka yang mungkin akan memiliki profesi yang tanggung jawabnya terkait dengan bangun datar dan ruang. Berdasarkan pertimbangan tersebut, memastikan bahwa siswa-siswa yang lulus sekolah memiliki tingkat berpikir geometri yang memadai merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh para guru matematika di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik pembelajaran MURDER dalam inquiry learning dan discovery learning untuk meningkatkan tingkat berpikir geometri siswa. Dari tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang menggunakan disain mix penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang menggunakan disain mix methods tipe explanatory sequential design dimana peneliti mengumpulkan data kuantitatif yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data kualitatif untuk membantu menjelaskan atau menguraikan hasil kuantitatifnya. Penelitian dilakukan terhadap 101 siswa yang terbagi dalam 3 kelas. Satu kelas berfungsi sebagai kelas kontrol dan mendapatkan conventional learning dalam proses pembelajarannya. Sedangkan 2 kelas yang lain berfungsi sebagai kelas eksperimen, satu kelas menggunakan inquiry learning dan kelas yang lain menggunakan discovery learning. Alur kegiatan pembelajaran di ketiga kelas tersebut juga berbeda. Untuk kelas yang menggunakan discovery learning, alur kegiatannya adalah stimulation – problem statement – data collecting – data processing – veryvication – generalization. Sedangkan untuk kelas yang menggunakan inquiry learning, alur kegiatannya adalah observation – questioning – hypotesis – gathering – conclusing. Sedangkan kelas conventional learning menggunakan cara yang biasa dilakukan terhadap kakak kelas mereka yaitu siswa mengerjakan teka-teki silang sebagai tugas, siswa bersama guru membahas jawaban tugas tersebut bersama-sama. Teknik pembelajaran MURDER juga dimasukkan kedalam proses pembelajaran. Unsur-unsur dari teknik tersebut antara lain mood, understand, recall, digest, expand dan review. Mood berarti guru mengusahakan agar siswa senang dengan proses pembelajaran, understand berarti siswa memahami apa yang dia pelajari, recall berarti siswa mampu mengingat kembali pelajaran yang telah lalu, digest berarti siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual terkait. Expand berarti siswa mampu memgembangkan pengetahuannya. Review berarti siswa mampu menyampaikan kembali apa yang telah mereka pelajari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan inquiry learning memberikan nilai Sig. 0,00 < 0,05 dan untuk discovery learning adalah 0,01 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara data nilai pretest dan posttestmya. Sedangkan di kelas kontrol nilai 0,954 > 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan bemakna antara nilai pretest dan posttest. Keefektivan relatif menunjukkan bahwa penggunaan teknik pembelajaran MURDER dalam inquiry learning memiliki keefektifan yang tinggi untuk meningkatkan tingkat berpikir geometri siswa. Sedangkan teknik pembelajaran MURDER dalam discovery learning memiliki keefektifan yang sedang untuk meningkatkan tingkat berpikir geometri siswa. Pembelajaran menggunakan inquiry learning dan discovery learning menunjukkan peningkatan tingkat berpikir geometri yang lebih signifikan dibanding conventional learning. Meskipun demikian, inquiry learning memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan tingkat berpikir geometri siswa jika dibandingkan dengan inquiry learning.en_US
dc.language.isoInden_US
dc.publisherFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANen_US
dc.subjectTEKNIK PEMBELAJARAN MURDERen_US
dc.subjectDISCOVERY LEARNINGen_US
dc.subjectINQUIRY LEARNINGen_US
dc.titlePengaruh Teknik Pembelajaran MURDER dalam Discovery Learning dan Inquiry Learning terhadap Tingkat Berpikir Geometri Siswaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.prodiPENDIDIKAN MATEMATIKA-
dc.identifier.kodeprodi0210101-
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Yuan Ursulasari -170220101003 b.pdf7.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools