Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/94183
Title: | Mitos Dalam Mantra Sabuk Mangir Pada Masyarakat Using Banyuwangi dan Pemanfaatannya Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Smp/Mts Kelas Vii |
Authors: | SUKATMAN SISWANTO WARO, Mualifatul |
Keywords: | Sabuk Mangir |
Issue Date: | 13-Jun-2019 |
Series/Report no.: | 140210402012; |
Abstract: | Using Banyuwangi yang mendeskripsikan tentang cerita asal-asul Desa Mangir, mantra Sabuk Mangir. Kedua cerita tersebut begitu menarik karena memiliki cerita yang dipercaya oleh masyarakat Using Banyuwangi. Asal-asul Desa Mangir menarik karena cerita tersebut memprakarsai berdirinya Desa Mangir dan mempunyai cerita tentang sesorang bernama Ki Ageng Hajar Mangir yang berhasil membabat hutan angker dan mengalahkan makhluk gaib yang mengganggu pada saat membabat hutan. Asal usul mantra Sabuk Mangir yang menceritakan tentang sebuah ular besar yang mengaku sebagai anak dari Ki Ageng, tetapi Ki Ageng memotong lidah ular tersebut yang digunakan sebagai pusaka Nagabaru Klinting serta tubuh ular tersebut digunakan sebagai sabuk yang sampai saat ini disebut Sabuk Mangir. Selain wujud mitos asal-usul dalam wujud mitos juga terdapat tembang yang dipadukan dengan tarian yang juga menarik untuk diteliti. Hal menarik lain juga terdapat makna simbolik dalam mantra dan ritual pada Sabuk Mangir yang juga menunjukkan hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat Using Banyuwangi. Fokus masalah penelitian ini yaitu mendeskripsikan 1) wujud mitos, 2) makna simbolik pada mantra dan ritual, 3) fungsi mitos ritual mantra Sabuk Mangir, dan 4) pemanfaatan mitos mantra Sabuk Mangir sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs kelas VII. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data adalah informan yang memahami mantra Sabuk Mangir. Data penelitian ini berupa hasil wawancara dan catatan etnografi. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, wawancara, catatan etnografi, dan terjemahan. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan teknik analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema budaya. Hasil penelitian ini yang pertama adalah wujud mitos dalam mantra Sabuk Mangir masyarakat Using mencakup empat hal yaitu 1) wujud mitos cerita asalusul Desa Mangir dan asal-usul mantra Sabuk Mangir. 2) wujud mitos dalam bentuk tembang Using pada Tari Sabuk Mangir yang mempunyai cerita bahwa masyarakat Using mengklaim Sabuk Mangir adalah milik orang Using yang tidak boleh dipakai oleh sembarang orang. 3) wujud mitos dalam bentuk mantra Sabuk Mangir yang menunjukkan bahwa mantra Sabuk Mangir mempunyai berbagai macam variasi mantra. 4) wujud mitos dalam mantra Sabuk Mangir berdasarkan isi terdapat (a) mantra Sabuk Mangir (b) mitos Rajah (azimat) Sabuk Mangir bagian dalam, (c) mitos khodam gaib, (d) mitos 2 Damar oblek. Kedua, cerita-cerita yang ada dalam masyarakat Using Banyuwangi memiliki makna simbolik dari setiap ucapan dan perilakunya, yaitu 1) bunyi mantra pada Sabuk Mangir mempunyai makna simbolik sebagai kesungguhan dan kehikmatan dari sebuah usaha sesorang dalam mewujudkan keinginannya. 2) benda Sabuk Mangir mempunyai makna simbolik sebuah kesucian dalam kain kafan yang berwarna putih serta angka tujuh yang dimaknai sebagai pertolongan. 3) perilaku ritual mantra Sabuk Mangir mempunyai makna simbolik sebagai usaha untuk menyempurnakan keinginan seseorang. Ketiga, mitos dalam ritual mantra Sabuk Mangir masyarakat Using Banyuwangi memberikan fungsi-fungsi yang sangat berperan bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang mempercayainya baik fungsi sosial maupun fungsi individual. Keempat, hasil penelitian mitos dalam mantra Sabuk Mangir ini juga dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs pada kelas VII dengan materi pembelajaran puisi rakyat sesuai dengan KD yang telah direkomendasikan. Saran dalam penelitian ini: (1) bagi guru Bahasa Indonesia di Banyuwangi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif materi pembelajaran puisi lama (mantra) jenjang SMP/MTs kelas VII. 2) bagi pembaca, memberikan kesadaran untuk menjaga kebudayaan daerah. 3) untuk peneliti lain, disarankan supaya melaksanakan penelitian dari segi lain, misalnya penelitian tentang kajian rajah pengasihan pada mantra Sabuk Mangir, sehingga diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas. |
URI: | http://repository.unej.ac.id//handle/123456789/94183 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Mualifatul Waro - 140210402012-.pdf | 4.24 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools