Perkembangan Komunitas LGBT di Rusia Pasca Diterapkannya Gay Propaganda Law

Abstract

LGBT merupakan salah satu isu yang muncul seiring perkembangan fenomena gender di dunia. Salah satu negara yang menolak LGBT adalah Rusia. Pelarangan praktek LGBT di Rusia yang dimulai sejak abad ke-18 memunculkan homophobia. Homophobia tersebut memunculkan diskriminasi terhadap komunitas LGBT yang ada di Rusia. Diskriminasi terhadap LGBT di Rusia memburuk setelah Vladimir Putin menjadi presiden di Rusia. Pada masa pemerintahannya, Putin mengesahkan hukum yang melarang segala bentuk promosi LGBT bagi anak-anak di bawah umur 18 tahun bernama Gay Propaganda Law pada tanggal 29 Juni 2013. Gay propaganda Law telah menstigma komunitas LGBT dan membuatnya menjadi target kekerasan sehingga mengakibatkan homophobia dan diskriminasi terhadap LGBT di Rusia meningkat. Diskriminasi dan homophobia terhadap komunitas LGBT di Rusia tidak membuat komunitas ini menjadi hilang dan terpinggirkan. Komunitas LGBT di Rusia justru mengalami perkembangan. Komunitas LGBT mulai mengalami perkembangan di kota besar seperti Moskow dan Saint Petersburg. perkembangan lain yakni ditandai dengan mulai terbukanya komuitas LGBT di Rusia akan identitasnya, munculnya sejumlah organisasi LGBT, Gay Club, ruang publik khusus LGBT dan berbagai kegiatan publik LGBT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alasan komunitas LGBT dapat berkembang di Rusia pasca diterapkannya Gay Propaganda Law. Masalah dalam penelitian ini yakni mengapa komunitas LGBT dapat berkembang pasca diterapkannya Gay Propaganda Law. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan yakni literatur berupa buku baik cetak maupun e-book, artikel dari internet, dan jurnal ilmiah. Analisis data yang dilakukan yakni menggunakan deskriptif kualitatif.