Pengembangan Modul Fisika Berbasis Scientific reasoning untuk Melatih Kemampuan Multirepresentasi Siswa pada Pembelajaran Fisika di SLTA

Abstract

Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat pengetahuan dan usia siswa, agar dapat belajar mandiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari guru. Kemampuan multirepresentasi siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara runtut dan logis dalam berbagai bentuk representasi. Representasi adalah bentuk alternatif dari situasi masalah atau aspek dari situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi,yang pada dasarnya membutuhkan kemampuan penalaran ilmiah dalam pemecahan masalah multirepresentasi untuk keberhasilan siswa di sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) mendiskripsikan kevalidan modul fisika berbasis scientific reasoning untuk melatih kemampuan multirepresentasi siswa pada pembeajaran fisika di SLTA, (2) mendeskripsikan kepraktisan modul fisika berbasis scientific reasoning untuk melatih kemampuan multirepresentasi siswa pada pembeajaran fisika di SLTA, (3) mendeskripsikan efektifitas modul fisika berbasis scientific reasoning untuk melatih kemampuan multirepresentasi siswa pada pembeajaran fisika di SLTA. Pengembangan modul fisika berbasis scientific reasoning ini menggunakan desain model pengembangan 4-D Lokasi uji pengembangan modul fisika berbasis scientific reasoning adalah di SMA Negeri Pakusari. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas X di SMA Negeri Pakusari tahun pelajaran 2017-2018.. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pengembangan modul ini adalah tes, angket, observasi. Metode analisis data untuk mengetahui peningkatan kemampuan multirepresentasi siswa menggunakan N-gain yang juga digunakan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan menggunakan modul fisika berbasis scientific reasoning. Komponen penilaian kevalidan modul fisika berbasis scientific reasoning meliputi kelayakan isi buku ajar, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian, dan kegrafikaan buku ajar dinilai oleh tiga orang validator yang merupakan pakar dalam pendidikan IPA.