Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/92417
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | MULYONO, Joko | - |
dc.contributor.author | HOLISAH, Laili Yatul | - |
dc.date.accessioned | 2019-09-03T02:53:03Z | - |
dc.date.available | 2019-09-03T02:53:03Z | - |
dc.date.issued | 2019-09-03 | - |
dc.identifier.nim | NIM110910302001 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92417 | - |
dc.description.abstract | Hasil penelitian ini, menemukana bahwa ada perlawanan yang dilakukan oleh para petani yang ada di daerah atas yang area persawahannya tidak memiliki akses irigasi dan juga tidak ada sublok atau pihak pengairan yang mengatur jadwal irigasi. Berbeda dengan para petani yang ada di area persawahan bawah yang mempunyai akses dan juga ada sublok untuk mengatur jadwal irigasanya. Dari ketidak adilan kebijakan yang dilakukan oleh pihak pengairan setempat sehingga para petani melakukan perlawanan agar area persawan mereka dapat di airi. Perlawanan yang dilakukan para petani yang ada di area persawahan atas yaitu dengan perlawanan terbuka dan juga perlawanan tersembunyi atau tertutup. Perlawanan secara terbuka para petani melakukannya dengan cara membuat kincir untuk mengairi sawahnya. sedangkan perlawanan yang dilakukan secara tersembunyi para petani mengungkapkan kekesalannya dengan cara hanya bercerita dengan petani lainnya. Awalnya para petani mengairi sawahnya menggunakan kincir dan juga ada yang menggunakan mesin penyedot air. Hal tersebut dilarang oleh pemerintah pengairan setempat karena di khawatirkan para petani yang area sawahnya di bawah kekurangan air untuk mengairi sawahnya. akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah pengairan setempat mengadakan rapat yang mengundang para petani dan hasil rapat para petani yang ada di area atas. Hasil rapat tersebut pemerintah pengairan setemoat menyepakati memperbolehkan para petani untuk menggunakan kincir untuk mengairi sawahnya dan tidak memperbolehkan para petani menggunakan mesin penyedot air. Setelah itu para petani yang ada di area atas menggunakan kincir untuk mengairi sawahnya sampai saat ini. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 110910302001; | - |
dc.subject | Bentuk Perlawanan | en_US |
dc.subject | Petani | en_US |
dc.title | Bentuk Perlawanan Petani Lahan Kering di Desa Bantal Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Social and Political Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Laili Yatul Holisah - 110910302001_.pdf | 3.04 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools